Akselerasi Budaya Literasi Masyarakat Melalui Perpustakaan Desa

- Editor

Kamis, 22 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Udin Umar

Udin Umar

Diskursus budaya literasi akhir-akhir ini kurang menarik minat para pengambil kebijakan di Republik ini. Malahan instansi yang mengelola urusan perpustakaan yang bertanggung jawab terhadap urusan literasi dan budaya baca masyarakat dianggap sebagai tempat buangan para pejabat yang gagal mengelola institusi pemerintahan lain. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Disisi lain urusan perpustakaan dianggap sebagai urusan yang tidak “seksi” karena mungkin kurang berdampak secara ekonomi bagi pemerintah maupun masyarakat. Akibatnya anggaran yang disediakan pun minimalis alias pas pasan dibanding dengan perangkat daerah yang lain. 

BACA JUGA  11 Warga Haltim Masih Ditahan, FMN Protes Gubernur Sherly

Padahal urusan perpustakaan adalah urusan wajib pemerintah non pelayanan dasar. 

Hal ini juga berkaitan dengan kinerja institusi yang dianggap masih belum sesuai harapan dalam mewujudkan indikator pembangunan daerah di bidang perpustakaan antara lain peningkatan indeks literasi masyarakat. 

Terkait dengan itu maka sudah saatnya kita berkolaborasi baik pemerintah, pemerintah desa, sekolah maupun pegiat literasi di negeri ini untuk bersinergi sesuai tugas dan fungsi masing masing  sebagai upaya nyata  ikut berkontribusi dalam mencerdaskan warga masyarakat di negeri yang kita cintai.

Bila ditelusuri, maka kita akan mendapati akar masalah yang menjadi sebab kenapa urusan ini masih dianggap sebagai urusan ‘kesekian’. Pertama, persepsi kita terhadap perpustakaan adalah sebuah gedung tua dengan buku-buku di dalamnya alias urusannya pada penyediaan teks semata. Persepsi seperti ini membuat pengelola perpustakaan seolah berada di pojok yang gelap gulita. 

BACA JUGA  11 Warga Haltim yang Ditahan Polda Malut Banjir Dukungan, Termasuk KONTRAS

Kedua, pada konteks perpustakaan sekolah, persepsi kepala sekolah dan guru bahwa penyediaan buku melalui dana BOS berfokus pada buku guru dan buku siswa semata, maka perpustakaan sekolah menjadi tempat untuk menampung buku mata pelajaran. Padahal minat baca siswa terhadap bahan bacaan dimulai dari ketertarikannya pada bahan bacaan beragam dan penyediaan referensi yang sesuai dengan kebutuhan dan usia siswa. 

Berita Terkait

Dua Bulan Air tak Kunjung Mengalir, Warga Sejumlah Desa di Halut Kembali Tagih Janji PDAM
Laut Tercemari, DLH Terkendali, DPRD Malut Desak Bentuk Tim Independen
Komisi IV DPRD Malut ‘Warning’ Karo Kesra Gegara Sapi Kurban
Ketua DPRD Ingatkan Gubernur Sherly Soal Pengelolaan Keuangan dan Utang Pemprov
Tak Mengudara Lagi, Begini Kondisi Gedung Suara Saruma FM : Aset Pemkab Halsel yang Terbengkalai
‘Gantung’ Pasien, Ternyata RSUD Labuha Selama Ini tak Jujur Soal Fasilitas yang Rusak
Pemkot Ternate tak Anggarkan Pengadaan Buku, Akademisi : Hambat Kemajuan Literasi
Sampah Menumpuk di Sofifi, Walikota Tikep Bilang Begini ke Gubernur
Berita ini 131 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 13 Juni 2025 - 18:11 WIT

Dua Bulan Air tak Kunjung Mengalir, Warga Sejumlah Desa di Halut Kembali Tagih Janji PDAM

Kamis, 12 Juni 2025 - 15:07 WIT

Laut Tercemari, DLH Terkendali, DPRD Malut Desak Bentuk Tim Independen

Rabu, 11 Juni 2025 - 22:11 WIT

Komisi IV DPRD Malut ‘Warning’ Karo Kesra Gegara Sapi Kurban

Selasa, 10 Juni 2025 - 22:14 WIT

Ketua DPRD Ingatkan Gubernur Sherly Soal Pengelolaan Keuangan dan Utang Pemprov

Selasa, 10 Juni 2025 - 17:20 WIT

Tak Mengudara Lagi, Begini Kondisi Gedung Suara Saruma FM : Aset Pemkab Halsel yang Terbengkalai

Berita Terbaru

Sport Hall di Kelurahan Ubo-Ubo Kecamatan Ternate Selatan

Headline

Gedung Sport Hall Marimoi, Nasibmu Kini

Sabtu, 14 Jun 2025 - 19:12 WIT

error: Konten diproteksi !!