Pancasila, Moderasi Beragama dan Harmoni ke-Indonesia-an

- Editor

Senin, 6 Maret 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Salim Taib

Salim Taib

Sejarah panjang mencatat bahwa belum pernah ada eksperimen negara agama di masyarakat Indonesia. Yang ada adalah kerajaan Majapahit, kerajaan Sriwijaya, kerajaan Demak dan sebagainya. Tidak ada satupun kerajaan besar yang hadir di bumi Nusantara mengambil jarak dengan urusan agama dengan lain perkataan agama dengan nilai-nilainya yang universal telah menjadi sublimasi menjadi penyumbang atas keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Walau agama telah menjadi sublimasi nilai-nilai atas kehidupan berbangsa dan bernegara yang tergambar dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa, kita patut berikhtiar bersama dengan masuknya transidiologi yang justru dalam kasat mata nampak ada gejala tsunami keterpecahan kehidupan berbangsa atas nama agama, terkadang agama menjadi sumbu pembakar. Agama menjadi alat pemecah persatuan, agama menjadi dalil pengabsahan atas tindakan kekerasan bahkan pembunuhan antar sesama anak bangsa. Nilai-nilai universal dari masing masing agama yang berbeda yang selalu membawa kedamaian cinta kasih telah menjelma menjadi agama yang berwajah ganas yang oleh Charles Kimbal menyebut dalam karyanya “Kala Agama Menjadi Bencana” ada lima tanda agama menjadi ganas.

BACA JUGA  PANCASILA IDEOLOGI JALAN TENGAH

Pertama, bila suatu agama mengklaim kebenaran agamanya sebagai kebenaran yang mutlak dan satu satunya. Tanda Kedua; adalah ketaatan buta pada pemimpin keagamaan mereka. Tanda ketiga, agama mulai gandrum merindukan zaman ideal, lalu bertekad merealisasikan zaman tersebut ke dalam zaman sekarang. Tanda keempat, apabila agama membenarkan dan membiarkan terjadinya tujuan membenarkan cara, dan tanda yang kelima menurut Kimbal adalah tak sulit mencari contoh ambil saja misalnya perang salib, terorisme modern tragedi 11 September yang memakan sekian banyak korban.

Berita Terkait

Jalan di Galela Tertimbun Longsor, Pemda Halmahera Utara Terkesan ‘Cuek’
Jadi Perhatian BPK, Komisi II Minta Aset Sekretariat DPRD Taliabu Ditertibkan
Kasus HIV/AIDS di Ternate Meningkat, Anggota DPRD ‘Stecu’
Ishak Naser Dorong Institusi DPRD Bersikap Terkait Proyek Swakelola Kediaman Gubernur Malut
Jalan Tani di Togawa Halut Rusak Akibat Dilintasi Truk PT. Nico, Warga : Sudah Diblokir Tapi Mereka Beroperasi Malam Hari
Akademisi-Politisi Soroti Renovasi Kediaman Gubernur Malut Pakai Swakelola, Desak DPRD Panggil BPBJ dan Dinas PUPR
Hampir Setahun, Proyek Rehabilitasi Polindes di Bobisingo Halut tak Kunjung Rampung
DPRD Malut Pertanyakan Konsistensi Gubernur Sherly Soal Efisiensi
Berita ini 298 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 20:19 WIT

Jalan di Galela Tertimbun Longsor, Pemda Halmahera Utara Terkesan ‘Cuek’

Senin, 12 Mei 2025 - 19:44 WIT

Jadi Perhatian BPK, Komisi II Minta Aset Sekretariat DPRD Taliabu Ditertibkan

Senin, 12 Mei 2025 - 12:41 WIT

Kasus HIV/AIDS di Ternate Meningkat, Anggota DPRD ‘Stecu’

Minggu, 11 Mei 2025 - 19:17 WIT

Ishak Naser Dorong Institusi DPRD Bersikap Terkait Proyek Swakelola Kediaman Gubernur Malut

Minggu, 11 Mei 2025 - 19:01 WIT

Jalan Tani di Togawa Halut Rusak Akibat Dilintasi Truk PT. Nico, Warga : Sudah Diblokir Tapi Mereka Beroperasi Malam Hari

Berita Terbaru

Tugu Zero Point di Kota Bacan yang menjadi ikon Kabupaten Halmahera Selatan, tampak tak terawat. (Foto : Echal)

Headline

Bidadari yang jadi Ikon Halmahera Selatan Itu Kini Memudar

Senin, 12 Mei 2025 - 19:32 WIT

error: Konten diproteksi !!