Pancasila, Moderasi Beragama dan Harmoni ke-Indonesia-an

- Editor

Senin, 6 Maret 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Salim Taib

Salim Taib

Karena itu, kesadaran penganut agama-agama akan pengalaman memaknai ajaran agama, yang lebih manusiawi harus terus dilakukan untuk kehidupan yang lebih beradab. Maka tidak ada jalan yang lebih arif selain membaca ulang kitab suci masing-masing ummat beragama dengan menekankan pada prinsip persamaan ajaran agama.

Moderasi Prinsip Persamaan

Agama dengan kitabnya masing-masing, yang diturunkan oleh Tuhan pada ummatnya yang berbeda-beda, sudah pasti setiap penganut agama akan menafsir secara berbeda pula, karena itu tak jarang kita temukan titik persinggungan yang membahayakan, itu karena penganut agama mencoba mentafsir bahasa Tuhan mereka  sesuai dengan kemauannya sendiri dan sangat dipengaruhi situasi dan kondisi yang melingkupinya, bisa jadi karena faktor kedengkian, faktor politik kekuasaan, sosio kultur.

Menafsir pesan agama untuk disampaikan kepada ummatnya masing-masing, pada konteks kekinian dalam upaya membangun kedamaian abadi antar ummat beragama, di tengah-tengah beragamnya kehidupan, ada beberapa hal yang harus dihindari dan terus dilakukan, agar agama menjadi (melting pot) perekat kehidupan damai.

Pertama, mewujudkan inklusivisme beragama. Keterbukaan dalam beragama tidak bisa diartikan hanya sekedar pengakuan kebenaran agama yang kita anut, akan tetapi dengan penuh kearifan mengakui kebenaran agama orang lain, kesadaran inilah oleh para pemimpin Gereja dalam Konsili Vatikan II pada tahun 1960-an menyepakati bahwa saatnya kita meninggalkan prinsip “Extra Eccleciam Nulla Salus” (di luar Gereja tidak ada keselamatan), diganti dengan pandangan yang lebih positif terhadap agama-agama lain dengan mengakui adanya keselamatan di luar Gereja, begitu pula sebaliknya ummat Islam pada saat yang sama harus mengakui di luar masjid ada keselamatan. Klaim kebenaran terhadap ajaran agama yang kita anut adalah sesuatu yang harus kita lakukan, namun pada saat yang sama kita juga harus mengakui kebenaran agama lain.

BACA JUGA  Penyerahan Damai Tanah Palestina dari Uskup ke Khalifah

Berita Terkait

Tak Ada Bak Penampungan, Jembatan di Ternate Disulap Jadi Tempat Sampah
Menjaga Kebebasan Pers Berarti Meningkatkan Kualitas Hidup
Fenomena Banjir di Kota Ternate, Kesalahan DLH dan Dinas PUPR? Begini Tugas dan Fungsinya Sesuai Aturan
Di Balik Tirai Kekuasaan
Menatap Masa Depan dengan AI : Panduan Inspiratif dari Mhd Arjunanta
Dari Radikal ke Jalan Benar, Ini Kisah Pria Asal Surabaya yang Pernah Bergelut dengan Kaum Kiri di Timur Tengah
Kerusakan Jalan Bobong di Taliabu Makin Parah, Kerek Kenaikan Tarif Bentor dan Angkot
Antara Kampus FKIP Unkhair Ternate, Mahasiswa dan Pamflet Penolakan Efisiensi Anggaran Pendidikan
Berita ini 295 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 14 April 2025 - 15:01 WIT

Tak Ada Bak Penampungan, Jembatan di Ternate Disulap Jadi Tempat Sampah

Rabu, 9 April 2025 - 13:59 WIT

Menjaga Kebebasan Pers Berarti Meningkatkan Kualitas Hidup

Rabu, 9 April 2025 - 13:47 WIT

Fenomena Banjir di Kota Ternate, Kesalahan DLH dan Dinas PUPR? Begini Tugas dan Fungsinya Sesuai Aturan

Kamis, 27 Maret 2025 - 22:25 WIT

Di Balik Tirai Kekuasaan

Kamis, 20 Maret 2025 - 22:51 WIT

Menatap Masa Depan dengan AI : Panduan Inspiratif dari Mhd Arjunanta

Berita Terbaru

Benginilah kondisi Pasar Rakyat di Dufa Dufaa, KotaTernate. Foto/Risal Sadoki

Headline

Dikeluhkan Pedagang, Ini Penampakan Pasar Dufa-dufa Ternate

Sabtu, 19 Apr 2025 - 17:47 WIT

error: Konten diproteksi !!