Kedua, selalu membaca isi kitab masing-masing pada titik singgung persamaan ajaran dan pesan agama (Principle Of identity), dan sebisa mungkin menghindari titik perbedaan atau pertentangan yang menyulut konflik (Principle Of negation).
Dengan selalu mempertemukan persamaan ajaran, misalnya Islam sebagai agama rahmatan lil alamin dengan ajaran cinta kasih dalam injil, agama akan menjadi daya penyatu (sentripetal), dan bukan sebagai kekuatan daya pemecah-belah (sentrifugal).
Itulah yang ditunjukan oleh para Founding Fathers bahwa perbedaan agama bukan sebagai kekuatan daya pemeca-belah, namun sebaliknya perbedaan agama dijadikan sebagai daya penyatu dalam perjuangan menggapai kemerdekaan Indonesia. Semoga kita tetap merawat kebhinekaan untuk keutuhan Bangsa.
Harmoni Indonesia
Tidak ada jalan lain untuk merawat Indonesia agar tumbuh dan berkembang menjadi Negara yang damai. Menjadi negara rukun kecuali dengan terus mendalami ajaran agama masing masing terutama pada konteks nilai-nilai agama yang universal yakni perdamaian, toleransi, cinta kasih, menghindari mempertentangkan perbedaan melainkan terus mencari titik temu dan persamaan pesan pesan agama terutama pada nilai-nilai kemanusiaan.
Dan harmoni Indonesia bisa dibumikan di bumi Nusantara terus menerus dan kekal kecuali kita semua umat beragama yang beragam itu menyadari sepenuhnya bahwa Pancasila adalah ideologi perekat atas kemajemukan dan dalam Pancasila adalah akumulasi dari seluruh nilai dan ajaran-ajaran agama dengan. Demikian kita tidak lagi mempertentangkan antara satu dengan lain.