Haliyora.id, Maluku Utara – Belakangan ini banyak diberitakan di media massa tentang sekelompok siswa SD, SMP maupun SMA/MA di berbagai daerah yang harus menempuh bahaya dan bahkan mempertaruhkan nyawa ketika berangkat ke sekolah. Terutama siswa yang bersekolah di desa terpencil atau di pedalaman.
Ini bukan persoalan biasa, tetapi ada semangat yang luar biasa pada diri setiap siswa tersebut. Bayangkan, dengan segala kekurangan yang dimiliki, para siswa itu tanpa takut melintasi jembatan hampir runtuh atau menyeberangi sungai lebar berarus deras tanpa alat pengaman.
Para pelajar tersebut benar-benar luar biasa. Semangat mereka menuntut ilmu tak pernah surut meski berbagai rintangan dan tantangan menghadang. Bayangkan, kendati harus menempuh bahaya, mereka rela mempertaruhkan nyawa demi menimba ilmu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di bagian Timur Indonesia, tepatnya di Loloda Kepulauan, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, kondisi miris seperti ini masih terlihat.
Ngara Mabeno, adalah sebutan untuk Negeri Loloda Kepulauan. Disana, ada sebuah desa namanya Dedeta. Siswa SMP di desa tersebut sekolahnya di desa tetangga. “Torang (kami) sekolah di SMP Negeri 26 Kabupaten Halmahera Utara,” kata salah satu siswi SMPN 26 kepada jurnalis Haliyora.id, Kamis (16/01/2025).
Halaman : 1 2 3 4 5 Selanjutnya