Bambang merinci nilai investasi PMDN tersebut untuk proyek sebanyak 1.379, dan investasi PMA dengan proyek 230, sehingga dari total investasi sebesar Rp 45.988.000.000.000 dengan nilai proyek 1.609, sedangkan capaian target realisasi investasi 49,60 persen.
Dia mengakui, target investasi Pemprov Malut tahun 2024 sebesar Rp 92.720.000.000.000, dengan nilai kurs US$ 1 = Rp 15.000 karena sesuai dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2024. “Jadi target investasi Pemprov Malut tahun 2024 sebesar Rp 92,7 triliun, dan saat ini perusahaan yang nilai investasi paling besar masih didominasi PT. IWIP di Kabupaten Halmahera Tengah,” jelasnya.
Menanggapi hal ini, akademisi Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Dr Muammil Sunan mengatakan, dengan nilai investasi yang cukup fantastis sebesar US$ 2,8 miliar di Malut itu, sangat diharapkan bisa memberi kontribusi yang proporsional terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Malut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain APBD, yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat, penyerapan tenaga kerja lokal dan program-program pemberdayaan masyarakat lokal. “Investasi asing (PMA) yang ada di Malut tentunya di sektor pertambangan yang IUP (Izin Usaha Pertambangan) berada di pusat, sehingga diharapkan ada sumbangsih terhadap Pemprov Malut dan masyarakat,” kata Muammil yang dihubungi Haliyora.id, via WhatsApp, baru-baru ini. .
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya