Ternate, Haliyora.
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIA Ternate akhir-akhir ini mendapat sorotan terkait peredaran narkoba di Maluku Utara.
Markas para narapidana (Napi) itu ditenggarai sebagai sarang jaringan pengedar narkoba.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mendapat image negatif, Kalapas kelas IIA Ternate Maman Hermawan mengatakan, Handphone (hp) sebagai penyebab pengendalian narkoba dari lapas.
Hal itu dikatakan Maman dalam dialog bertajuk ‘Dinamika Maluku Utara’ di RRI Ternate, Jum’at (05/02/2021).
“Handphone (hp) sebagai alat komunikasi sangat berperan sebagai penyebab pengendalian peredaran narkoba dari Lapas,” ujarnya.
Untuk itu, sambung Maman, pihaknya telah melakukan razia barang-barang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), pada Kamis (04/02/2021).
“Kita razia mulai pagi, siang dan malam terhadap barang-barang warga binaan dan berhasil menyita 17 buah hp. Sebelumnya kita amankan 14 buah HP. Dan nanti kita lakukan razia secara rutin,” ungkapnya.
Katanya waktu razia kemarin, warga binaan sangat terkejut, karena biasanya razia tidak dilakukan setiap hari. “Mereka kaget, karena biasanya razia tidak setiap hari,” ujar Maman.
Ia menegaskan, mulai sekarang pihaknya akan melakukan razia secara berkala mulai pagi hingga malam tanpa sepengetahuan penghuni lapas.
“Mulai sekarang kita sudah tetapkan bahwa razia barang-barang warga binaan di semua blok lapas secara berkala siang sampai malam tanpa sepengetahuan penghuninya, bahkan petugas lapas juga tidak tau. Jadi detik-detik terakhir baru saya sampaikan sasaran razia ke petugas yang saya tunjuk, supaya informasinya jangan bocor,” kata Maman.
Langkah tersebut dilakukan, lanjut Maman, sebagi upaya memutus mata rantai peyeludupan dan pengendalian peredaran narkoba yang selama ini disebut bersumber dari Lapas.
Menyinggung tentang dugaan keterlibatan oknum petugas lapas terkait jaringan peredaran narkoba, Maman mengaku masih melakukan pendalaman sesuai komitmen. Saat ini, sambungnya, selain melakukan pembersihan di dalam Lapas, pihaknya juga melakukan pembersihan internal termasuk petugas, dan jika masih ditemukan adanya oknum yang bermain maka yang berangkutan akan dicopot karena sudah menjadi pengkhianat.
“Itu yang kami dalami sekarang, kalau kedapatan ada petugas yang main, maka langsung dicopot, karena dianggap pengkhianat,” tandasnya.
Maman dalam kesempatan tersebut juga minta kepada jajaran Polda dan BNNP Malut untuk tidak segan-segan menindak oknum anggotanya yang masih bermain atau terlibat dengan penyalahgunaan narkoba.
“Kalau ada silahkan sikat saja, saya yang bertanggungjawab, saya sangat dukung. Jadi jangan segan-segan,” pungkasnya. (Jae-1)