Jailolo, Haliyora.com
Bukan ke Manado sebagaimana yang dirujuk pihak RSUD Chasan Boesoeri Ternate tetapi Meilani Bet (1,5 tahun) bayi penderita kelainan jantung dan gizi buruk asal Desa Lako Akediri Kecamatan Sahu, akan langsung dirujuk ke Jakarta untuk mendapatan perawatan medis secara intensif.
Hal itu disampaikan Assisten I Setda Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) Vence Maluwere pada wartawan usai memimpin rapat bersama Dinas Kesehatan dan RSUD Jailolo di ruang kerjanya, Jumat (23/11/2018) siang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
”Jadi sampai saat ini Meilani masih dalam penanganan Pemkab Halbar. Jika ada yang menyatakan Pemkab tidak melakukan menangani itu tidak benar,” ungkap Vence yang didampingi Direktur RSUD Safrullah Radjiloen dan Kepala Bidang Gizi Dinkes Halbar Erni.
Ia menambahkan, penanganan terhadap Meilani masih terus dilakukan. Bahkan Pemkab juga sudah beberapa kali membawa Meilani ke RSUD Ternate untuk diperiksa lebih lanjut.
“Karena orang tuanya tidak memiliki cukup biaya untuk melakukan pengobatan, Pemkab melalui Dinkes mengurus BPJS hingga saat ini mau dilakukan pengadaan obat untuk Meilani yang akan didatangkan dari Manado,” tuturnya.
[artikel number=5, tag=”halbar,sosbud” ]
Pemkab Halbar, lanjutnya, tidak hanya menangani Meilani tapi juga bersama Zahra Sabari (2 tahun) asal Desa Moiso Kecamatan Jailolo Selatan yang juga mengidap penyakit yang sama. Sehingga pengangan kedua pasien masih terus dilakukan.
“Bahkan orang tua Zahra juga tidak memiliki kemampuan untuk dilakukan pengobatan, sehingga ditanggung semua oleh Pemkab. Jadi kalau ada pihak tertentu yang menyatakan Pemkab tidak peduli, itu sangat tidak benar,” tegasnya.
Menyangkut rencana merujuk Meilani ke Jakarta, kata Vence, masih menunggu hasil diagnosa dari dokter yang menanganinya. Meliani dan Zahra, karena menurut dokter, Meilani dan Zahra bisa dirujuk ke Jakarta untuk menjalani operasi jika tahapan pemulihan gizi dan hormon pertumbuhan sudah stabil.
”Intinya Pemkab siap bantu kapan saja jika dokter memutuskan untuk dilakukan operasi di Jakarta. Sementara untuk obat pemulihan hormon pertumbuhan masih menunggu pesanan dari manado,” tuturnya. (adb)