Tidore, Maluku Utara- Sejumlah elemen mahasiswa di Kota Tidore Kepulauan menyesalkan sikap Satgas TNI/Polri yang menghalang-halangi rencana aksi demonstrasi penolakan Perpu Cipta Kerja saat kunjungan Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin ke Tidore pada Kamis (11/5/2023).
Sebelumnya, para mahasiswa yang berasal dari dua organisasi yakni, EK-LMND TIKEP dan HMI Komisariat Non Eksakta Nuku membentuk front gerakan mahasiswa dan rakyat Tidore (G-MARTIR). Front yang dibentuk ini rencananya akan melakukan protes terkait Perppu cipta Kerja saat kunjungan Wapres.
Sayangnya, rencana aksi demonstrasi yang sudah dimatangkan itu gagal dilaksanakan setelah Satgas TNI/Polri meminta agar mengurungkan niat mereka melakukan aksi demonstrasi disaat kunjungan Wapres.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami berencana melakukan unjuk rasa saat kedatangan Wapres ke Tidore, aksi yang rencananya dimulai dari universitas Nuku menuju ke kantor Walikota, menuntut dicabutnya Perppu Cipta Kerja, harapan kami tuntutan ini didengar dan ditindaklanjuti oleh bapak Wapres. Tetapi, saya merasa risih dengan pihak Satgas TNI/Polri yang terus-terusan menghimbau kami untuk tidak melakukan unjuk rasa. Upaya mencekal gerakan kami dilakukan dari semalam sampai hari tadi dengan cara mendatangi kediaman saya dan juga berkoordinasi dengan pihak kampus,” sesal Hartini Muhammad, Koordinator Aksi, Kamis (11/5/2023).
Sementara Ariyanti A. Gani, salah seorang mahasiswa yang tergabung dalam G-Martir menambahkan, aksi yang rencananya dilakukan itu merupakan aspirasi masyarakat yang perlu disuarakan.
Halaman : 1 2 Selanjutnya