Tobelo, Maluku Utara – Berdasarkan data Musyawarah Kelompok (Muslu) pada 7 Mei 2025, tercatat sebanyak 903 kelompok tani (Poktan) aktif di sektor perkebunan dan hortikultura yang tersebar di Kabupaten Halmahera Utara (Halut). Namun, Kepala Dinas Pertanian Halut, Piet Hein Onthony, masih meragukan tingkat kemandirian mereka.
Menurut Piet Hein, kemandirian Poktan ditentukan oleh kekompakan antaranggota dalam satu kelompok. Dalam satu Poktan yang idealnya terdiri dari 15 anggota, semangat gotong-royong menjadi faktor penting. Namun, ia menilai semangat tersebut mulai memudar, terutama di kalangan generasi muda.
“Banyak Poktan yang tidak lagi aktif. Anggota yang masih aktif umumnya berusia di atas 40 hingga 50 tahun. Sementara generasi muda kurang menunjukkan minat karena menganggap profesi petani melelahkan dan tidak menjanjikan hasil,” kata Piet Hein kepada wartawan, Rabu (07/05/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Piet Hein memberi contoh, untuk Poktan di bidang hortikultura seperti cabai, satu mulsa dapat ditanami hingga 2.500 pohon. Jika dikelola optimal, hasil panen bisa mencapai harga Rp 40 ribu hingga Rp 60 ribu per kilogram. “Ini seharusnya menjadi peluang besar bagi petani muda,” tambahnya.
Halaman : 1 2 Selanjutnya