Tak lupa, Fifian juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh tamu undangan yang hadir karena kelelahan menempuh jarak 76 kilometer untuk sampai ke lokasi FTW. Akan tetapi dirinya yakin bahwa rasa penat itu hilang setelah menikmati panorama keindahan bawah laut di Sula terutama di Tanjung Waka.
“Pelaksanaan FTW tahun ini memasuki tahun kelima sejak 2017 hingga 2023. Namun FTW baru memuncak secara nasional di tahun 2022-2023,” katanya.
Bupati perempuan pertama di Maluku Utara ini juga menuturkan, Tanjung Waka juara pertama event festival pariwisata terbaik di Anugerah Pesona Indonesia (API) 2023.
“Untuk itu, FTW 2003 masih bisa terus dipertahankan dan semua itu tentu atas kerja sama antara warga masyarakat Kepulauan Sula dan pemerintahan daerah. Eco event festival Tanjung Waka yang mengusung tema pemberdayaan komunitas lokal dalam meningkatkan eco edu konsep menuju pariwisata Sulabesi yang berkelanjutan harus didukung dengan sektor-sektor lainnya, diantaranya kelautan dan perikanan potensi budaya kuliner serta kearifan lokal lainnya,” sebutnya.
Lebih lanjut Fifian memaparkan, wilayah Kabupaten Kepulauan Sula terdiri dari 80 persen adalah perairan dan 20 persen adalah daratan, diapit oleh dua wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia. Ini berarti semua pihak harus menjaga keberlangsungan ekosistem perairan dengan cara menjaga kebersihan laut dan pantai yang menjadi potensi daerah tersebut dengan cara mengurangi penggunaan bahan plastik sekali pakai untuk masa depan generasi selanjutnya, agar terciptanya generasi yang bahagia di masa yang akan datang.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya