Setelah Batal Dilelang, Dinas Pariwisata Halsel Dorong Widi Jadi KSPN

- Editor

Sabtu, 24 Desember 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pulau Widi

Pulau Widi

Halsel, Maluku Utara- Kepulauan Widi dikabarkan bakal dilelang oleh PT. Leadership Islands Indonesia (LII). Informasi yang ditayang di situs Sothebys Concierge Auctions pada 8-14 Desember 2022 ini menjadi perhatian serius dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Maluku Utara, terutama Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan, serta media dan pemangku kepentingan lainnya.

Seperti diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Halsel, Dr. Mustafa A.H Ruhama kepada Haliyora Sabtu, (24/12/2022) bahwa wacana pelelangan Pulau Widi mendapat respon penolakan dari pemerintah.

Mustafa mengatakan, sejak awal perizinan dan pelelangan telah ditolak oleh Bupati Halmahera Selatan, Usman Sidik dan akhirnya pada hari Rabu, 14 Desember 2022, pemerintah pusat melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan mencabut/membatalkan MoU Pengelolan atau izin pengelolaan Kepulauan Widi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Alhamdulillah, penolakan Bupati Halsel terkait pelelangan pulau Widi disetujui pemerintah pusat melalui pembatalan MoU pengelolaan atau izin pengelolaan kepulauan Widi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum pada 14 Desember kemarin,” ungkapnya.

Kata Mustafa, kepulauan Widi yang berada di Desa Gane Luar, Kecamatan Gane Timur Selatan memiliki 99 pulau, dua gugusan pulau, yakni Pulau Daga Gane (berhadapan dengan Kecamatan Gane) dan Daga Weda (berhadapan dengan Kecamatan Weda).

BACA JUGA  Dulu jadi Favorit, Kini Pantai Dorpedu Tinggal Kenangan

“Dalam situs Kementerian Kelautan dan Perikanan RI tercatat 99 pulau tersebar di kepulauan Widi dan tiga atol (pulau karang) yang berbentuk cincin. Keindahan Kepulauan Widi disebut-sebut sebanding dengan Kepulauan Maladewa atau Maldives,” ungkap Mustafa.

Lanjut Mustafa, hamparan pasir putih sepanjang 150 kilometer, terumbuh karang, dan laut di dalamnya yang kaya nutrisi membut kawasan itu menjadi rumah bagi ratusan spesies langka yang sudah terancam punah seperti paus biru, hiu paus, 600 spesies mamalia laut, ikan, burung yang terdokumentasi. Kemudian ada juga serangga, kadal, dan spesies lain yang belum teridentifikasi. Jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, membuat tempat ini memiliki suasana yang nyaman dan udara yang segar serta keindahan dunia bawah lautnya menjadi daya tarik utama bagi banyak wisatawan.

“Intinya tempat tersebut menjadi destinasi favorit oleh banyak wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Pengunjung bisa melakukan berbagai aktivitas menarik seperti diving, snorkeling, berenang, dan memancing,” urainya.

BACA JUGA  Rusihan-Muhtar Komitmen Dorong Peningkatan Ekonomi Kreatif

Mustaf mengatakan, Bupati Halmahera Selatan pada beberapa kesempatan menyampaikan akan mengusulkan Kepulauan Widi menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

“Kalu merujuk PP nomor 50 tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional yang menyebutkan bahwa KSPN adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata nasional yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan. Maka Kepulauan Widi sangat layak diusulkan menjadi KSPN jika menggunakan 11 kriteria KSPN sesuai PP Nomor 50 Tahun 2011, maka Kepualauan Widi sudah layak diusulkan sebagai KSPN,” ujarnya.

Dikatakan, Pemda Halsel berencana melaksanakan pembangunan KSPN Kepulauan Widi secara bertahap dengan memenuhi kriteria prioritas sesuai peraturan perundang-undangan.

“Untuk merealisasi kebijakan Bupati terkait hal ini, maka Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Bappelitbangda serta OPD terkait akan berusaha sekuat tenaga untuk menyiapkan dokumen KSPN Kepulauan Widi,” pungkas Mustafa. (Asbar-1)

Berita Terkait

Sekolah Rakyat ‘Jadul’ dan Sekarang
Sanggar Gogaro Nyinga Inisiasi Pembangunan Rumah Adat Bangsaha di Galela
Bidadari yang jadi Ikon Halmahera Selatan Itu Kini Memudar
Kendaraan Berplat Luar Marak Beroperasi di Ternate
MSI Malut Tuntaskan Riset Pakaian Adat dan Kebudayaan Kepulauan Sula
Sejumlah Pantai di Ternate Ramai Pengunjung
Pudarnya Pesona Danau Ngade  Ternate
Alam Bawah Laut di Tikep jadi Incaran Wisatawan Asing
Berita ini 467 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 6 Juli 2025 - 21:05 WIT

Sekolah Rakyat ‘Jadul’ dan Sekarang

Jumat, 16 Mei 2025 - 14:20 WIT

Sanggar Gogaro Nyinga Inisiasi Pembangunan Rumah Adat Bangsaha di Galela

Senin, 12 Mei 2025 - 19:32 WIT

Bidadari yang jadi Ikon Halmahera Selatan Itu Kini Memudar

Rabu, 7 Mei 2025 - 19:49 WIT

Kendaraan Berplat Luar Marak Beroperasi di Ternate

Kamis, 9 Januari 2025 - 15:01 WIT

MSI Malut Tuntaskan Riset Pakaian Adat dan Kebudayaan Kepulauan Sula

Berita Terbaru

Opini

Budidaya yang Terlupakan

Selasa, 8 Jul 2025 - 19:59 WIT

error: Konten diproteksi !!