Ternate, Haliyora.com
Pasangan cabup dan cawabup Joel B Wogono dan Said Bajak (Joel-Said Bajak) mulai diterpa isu tak sedap, setelah dipastikan bakal lolos sebagai calon bupati/wakil bupati Halut pada pilkada, desember 2020.
Pasangan yang diusung PDI-P dan PKB itu disebut sebagai pasangan calon boneka buatan incumbent (Frans Manere-Muhlis Tapi Tapi).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mendapat sindiran tak sedap, Joel Wagono tampil membela diri. “Saya tegaskan, biarlah mereka mengatakan apa saja (calon boneka), rakyat yang menentukan. Tanggal 9 Desember nanti akan menjadi bukti,” tegas Joel Wogono kepada Haliyora.com, Selasa (21/07).
Pernyataan ini, sambung dia, sekaligus menjawab keraguan publik bahwa duet kita bukan calon boneka bentukan duet incumbent FM-Mantap sebagai upaya menjatuhkan Cun-Kasman.
Joel menjelaskan, untuk menepis isu tersebut, ia dan pasangannya mengarahkan tim pemenangan dan seluruh relawan terus melakukan penguatan di tingkat kecamatan dan desa.
“Pilkada ini hak rakyat, dan akan kita serahkan sepenuhnya kepada masyarakat. Untuk itu kita berharap agar masyarakat menggunakan haknya sesuai suara hati tanpa pamrih,” imbuhnya.
Menurut dia, timnya akan melakukan kampanye terbuka dan bertemu langsung dengan masyarakat. Hal ini dilakukan sebagai sosialisasi dan penguatan di tingkat bawah untuk mengenalkan sosok Joel-Said Bajak.
“Sekali lagi, biarkan siapapun mengatakan bahwa kita adalah calon boneka. Tetapi yang pasti kita berangkat dengan misi ingin mengubah Halut menjadi lebih baik,” kata joel.
Ia pun menegaskan, partai yang mengusungnya bukan partai abal-abal. Bukan partai kemarin sore.
“PDI-P dan PKB itu bukan Partai abal-abal di kancah politik nasional maupun di Halut. Mereka berani mengusung kami karna berdasarkan kalkulasi dan hitung-hitungan yang matang. Tidak mungkin dalam urusan kontestasi politik memilih pimpinan daerah Halut untuk kepentingan besar di daerah dan rakyat, lalu ini hanya menjadi Politik mainan ? Gila kaapa,”Kata Joel via WhatsApp.
Joel justru merasa prihatin bahwa masih ada pihak menganggap kontestasi politik untuk memilih pimpinan daerah sebatas bagaimana meraih kekuasaan untuk kepentingan pribadi dan golongan, sehingga kepentingan besar rakyat menjadi terabaikan. “Kasian torang punya negeri dan rakyat di Halut ini mestinya diberi pendidikan politik yang baik, jangan justru menyesatkan mereka,”ujarnya prihatin.
Menurutnya, para tokoh politik harusnya saling bersatu, saling mendukung secara politik maupun dukungan moril demi kepentingan daerah, bukan saling menjatuhkan.
“Torang semua yang paham soal ini mestinya bersatu, bersama bahu-membahu, saling mendukung secara politik maupun moril untuk tidak saling menjatuhkan dan mengganjal dalam proses ini, bukan saling mengganjal dengan cara membangun isu dan klaim macam-macam. Halut tidak boleh tertinggal dengan daerah lain di Malut. Jangan seperti sekarang ini. Kesadaran inilah yang mesti torang samua miliki, karena ini utuk kita samua,”pungkasnya.(jae)