TERNATE – Haliyora, Aktivitas kerja di Kantor Walikota Ternate siang tadi, Selasa (3/11) agak terganggu, menyusul aksi demonstrasi mahasiswa di depan kantor.
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Ternate, menggelar aksi di depan Kantor Walikota, menyuarakan aspirasi terkait berbagai persoalan yang terjadi kota Ternate.
Berbagai tuntutan disampaikan dalam aksi tersebut, antara lain mendesak Pemkot Ternate untuk membatalkan kehadiran waralaba Alfamidi, karena dianggap berpotensi mematikan usaha kecil menengah milik pengusaha lokal yang telah tumbuh dan berkembang di kota Ternate.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, massa aksi juga menyuarakan penolakan terkait proyek reklamasi pantai. “Kami mendesak Pemkot agar menghentikan proyek reklamasi pantai karena hal tersebut mengakibatkan kerusakan lingkungan dan menimbulkan abrasi pantai yang mengganggu kehidupan warga pesisir,” ujar koordinator aksi, Safrudin Taher.
Krisis air bersih di kota Ternate dan sorotan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Ternate juga disuarakan oleh massa aksi. Tak ketinggalan, perhatian Pemkot Ternate yang minim terhadap warga Pulau Moti, Hiri dan Batangdua juga disuarakan oleh massa aksi. Tak ketinggalan, massa aksi juga mendesak Pemkot dan DPRD untuk lebih mengakomodir kepentingan warga Pulau Moti, Hiri dan Batangdua dalam penyusunan APBD Kota Ternate.
“Begitu banyak persoalan yang dihadapi oleh Pemkot Ternate, namun mereka terkesan tidak menghiraukannya. Krisis air bersih yang terjadi di beberapa wilayah di kota Ternate adalah contohnya. Namun sejauh ini, pihak PDAM pun nyaris tak melakukan upaya apa-apa untuk mengatasinya,” ungkap Safrudin yang juga adalah Ketua HMI Cabang Ternate.
Ketegangan sempat terjadi saat petugas Satpol PP berusaha menenangkan massa aksi yang melakukan pembakaran ban bekas di depan kantor walikota. Massa bersikeras meminta dilakukan dialog dengan pejabat di lingkungan Pemkot Ternate.
Permintaan tersebut dikabulkan setelah pihak Pemkot yang diwakili oleh Asisten I Walikota, Muhdar Din didampingi Asisten III Thamrin Alwi, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Sutopo Abdullah dan Kepala Dinas Perhubungan Kota Ternate, Faruk Albaar bersedia menemui massa dan melakukan dialog di aula Kantor Walikota.
Dalam dialog tersebut, massa aksi dengan lantang tetap menyuarakan beberapa tuntutan terhadap Pemkot. Mereka bahkan mengancam akan memboikot aktifitas Pemkot Ternate jika tuntutan yang disampaikan tidak ditindaklanjuti dengan maksimal.
Para pejabat yang mewakili Pemkot Ternate dalam dialog tersebut menyampaikan akan menampung aspirasi yang disampaikan oleh massa HMI yang melakukan aksi dan berjanji untuk melanjutkannya kepada Walikota Ternate.
Sebelum mengakhiri dialog, massa HMI lewat koordinator aksinya, tetap bersikeras akan mengawal aspirasi yang telah disampaikan dalam demonstrasi mahasiswa tersebut.
“Kami akan kawal aspirasi ini hingga diselesaikan dengan tuntas oleh Pemkot. Jika tuntutan-tuntutan ini tidak diindahkan, maka kami akan menduduki dan melakukan pemboikotan terhadap aktifitas di Kantor Walikota dan DPRD Kota Ternate,” tegas Safrudin. (rbk)