Ternate, Haliyora.com
Dugaan kepemilikan ijazah palsu oleh balon bupati Halsel Usman Sidik terus digulirkan. Meski Bawaslu dan KPU Halsel sudah memastikan Ijazah Usman tak bermasalah.
Dugaan kepemilikan Ijazah palsu oleh balon bupati Halsel Usman Sidik ini kemudian menjadi bola liar. Banyak kalangan ikut angkat bicara. Ada yang mengatakan sah ada juga yang masih meragukan keabsahan ijazah itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Generar Menejer (GM) PT. Nusa Halmahera Mineral (NHM) Abujan Latif termasuk salah satu pihak yang meragukan keabsahan ijazah Usman.
Dalam pernyataannya di Media, pada Kamis (18/09/2020) Abujan yang mengaku sebagai Alumus SMA Muhammadiyah Ternate itu mengatakan Usman bukan alumni SMA Muhammadiyah Ternate tahun, 1992.
Pernyataan Abujan sontak menuai tanggapan Sekretaris DPD PDI-P Maluku Utara, Asrul Rasyid Ichsan.
Seperti saat dimintai tanggapannya oleh Haliyora.com via Whatsapp, pada Jum’at (19/9/202) terkait pernyataan GM PT. NHM tersebut, Asrul menilai Abujan sebagai GM PT. NHM sudah masuk pada ranah yang bukan tupoksinya.
Sebagai GM PT. NHM, menurut Asrul, harusnya dia memikirkan keberlangsungan dan keberadaan PT. NHM di Maluku Utara agar dapat memberikan manfaat terhadap kehidupan ekonomi masyarakat serta mendorong ekonomi masyarakat supaya tumbuh berkembang, agar keberadaan NHM dirasakan manfaatnya oleh masyarakat termasuk bagaimana mendorong UMKM bisa berkembang.
“Menurut saya GM PT.NHM bicarakan saja pemberdayaan masyarakat dari hasil emas yang ditambang. Kalau ikut urusan politik ya masuk partai politik saja. Ini kan ranah pilkada yang bukan tugasnya seorang General Manager NHM,” tulis Politisi PDI-P Malut, Jum’at (19/09/2029) via Whatsapp.
Menurut Asrul, pernyataan Abujan yang juga GM PT. NHM itu nantinya diasumsikan orang bahwa PT. NHM masuk melibatkan diri dalam politik praktis dengan mendukung salah satu kandidat pada pilkada Halsel.
“Ini kan merugikan bahkan mencoreng nama baik Perusahan Tambang emas itu,” tandas Asrul.
Ia mengingatkan Abujan sebagai General Manager NHM untuk tidak bertindak atau mengeluarkan pernyataan secara personal dalam situasi ini, karena dalam pemberitaan media, jabatan Abujan jelas disebutkan.
“Ini baru pertama kali terjadi dalam suasana pilkada di Maluku Utara ada GM PT. NHM yang ikut campur urusan politik secara terbuka dan terkesan menyerang salah satu kandidat. Kalau nanti ada opini buruk terhadap PT. NHM, maka pihak perusahaan tidak bisa menyalahkan siapa-siapa. Semua investor menginginkan suasana investasi yang aman. Sehingga, jika ada stafnya yang melenceng dari tupoksi perusahaan, maka saya yakin akan dilakukan evaluasi. Jika tidak, maka ini akan menjadi opini yang terus berkembang dan mengganggu kenyamanan berinvestasi PT. NHM,”cecar Asrul.
Diketahui, PDI-P termasuk salah satu parpol pengusung Bapaslon Usman Sidik-Ali Bassam Kasuba pada pilkada Halsel 2020. (Jae-1)