Maba, Haliyora.com
Keluarnya rekomendasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang memandatkan Salim Thaib se Calon Wakil Bupati Halmahera Timur (Haltim), dan mengabaikan Pleno Diperluas Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDIP se-Kabupaten Haltim, tak hanya menyisahkan pro kontra di kalangan internal.
Bahkan, simpatisan dan para pendukung partai berlambang banteng moncong putih itu pun turut angkat bicara. Langkah DPP PDIP itu dikhawatirkan akan berimbas pada elektabilitas partai tersebut pada Pemilu 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Syamsudin Basyir, salah satu tokoh masyarakat Wasile dan juga ketua Badan Koordinasi Pemekaran Wasile Raya, turut angkat bicara. Menurut Sayamsudin, Halmahera Timur identik dengan keterwakilan dua zona wilayah di tersebut, yakni Maba dan Wasile.
“Setiap momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) selalu ada keterwakilan dari daerah pemilihan (Dapil) Maba dan Dapil Wasile. Dan itu terbukti dimasa baik Walhemus Tahlele maupun Rudy Erawan. Dan ini menunjukan keterwakilan Dapil sangat penting dalam aspek politik kita di Kabupaten Haltim,” kata Syamsudin kepada wartawan melalui telpon seluler, Kamis (24/01/2019) siang.
Rekomendasi DPP PDIP menetapkan Salim Talib sebagai calon wakil Bupati Haltim dimata Syamsudin, menunjukan ketidakadilan sehingga masyarakat Wasile dan selaku ketua Bakor Pemekaran Wasile Raya sangat menyesalkan sikap DPP PDIP maupun DPD PDIP Maluku Utara.
“Dulunya Bupati dan wakil Bupati ada keterwakilan maka masyarakat Wasile dan saya sendiri selaku ketua Bakor sangat kecewa dengan rekomendasi DPP PDIP tentang penetapan calon wakil Bupati. Dia (Salim Taib) berasal dari dapil Maba. Seharusnya calon wakilnya Muh Din berasal dari Dapil Wasile,” tuturnya.
[artikel number=3, tag=”haltim,pdip” ]
Lanjut dia, ada kekhawatiran saat Muh Din dilantik sebagai Bupati defenitif dan wakilnya juga berasal dari dapil Maba, akan berdampak pada pemerataan pembangunan, terutama di daerah Wasile, karena keduanya sama-sama berasal dari Dapil Maba.
“Ini juga bisa berimbas pada (perolehan suara) kemenangan PDIP di Kabupaten Haltim dimana pada Pilkada maupun Pileg sebelumnya memperoleh suara signifikan di Dapil Wasile,” cetusnya.
Dia juga berharap DPD PDIP menyampaikan kepada DPP agar rekomendasi yang telah dikeluarkan dapat ditinjau kembali supaya calon wakil Bupati berasal dari Dapil Wasile. Jika hal itu tetap dipaksakan, maka dukungan masyarakat Wasile terhadap PDIP akan turun secara drastis pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
“Jika aspirasi masyarakat Wasile tidak diperhatikan oleh DPD dan DPP, kemungkinan besar kedepannya di Pemilu tahun ini masyarakat tidak akan lagi memberikan dukungan lagi ke PDIP,” tutupnya. (elz)