Soe Hok Gie, Alam dan Orientasi MAPALA Hari Ini

- Editor

Rabu, 16 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gunung Gamkonora merupakan salah satu titik tertinggi di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Gunung ini adalah gunung berapi stratovolcano yang memiliki ketinggian 1.635 mdpl. Pendakian ke gunung ini memakan waktu 4-5 jam, sementara untuk turun memakan waktu 3 jam. Foto/ Shelter Jelajah

Gunung Gamkonora merupakan salah satu titik tertinggi di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Gunung ini adalah gunung berapi stratovolcano yang memiliki ketinggian 1.635 mdpl. Pendakian ke gunung ini memakan waktu 4-5 jam, sementara untuk turun memakan waktu 3 jam. Foto/ Shelter Jelajah

Gamkonora, Halmahera Barat, Kamis, 16 April 2025. Di simpang jalan yang ramai dilewati pengendara, tak sengaja, saya melihat beberapa orang Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) yang sehabis berkegiatan di gunung Gamkonora. Dengan alat-alat yang lengkap, penampilannya menunjukkan bahwa mereka adalah pendaki yang hebat. 

Jika dilihat-lihat, ternyata mereka baru selesai merekrut anggota baru. Saya tidak tahu persis apa istilahnya dalam Mapala. Tapi keren bukan? Mahasiswa yang membagi waktunya ke alam untuk melihat keindahannya dari dalam. Tanpa itu, pastinya mereka bukan di sebut sebagai mahasiswa pecinta alam.

Jalan di kota rupanya masih basah karena sehabis hujan tadi sore. Adi, sapaan akrab seorang mahasiswa yang sayapun tak begitu tahu nama lengkapnya. Sebagai pendaki pemula, Adi penasaran tentang asul-usul Mapala. “Tahukah kamu, siapa yang mendirikan Mapala?” tanya Adi.

Dengan sebatang kretek di tangan, satu tarikan dalam-dalam. Dengar.! Bicara Mapala, selalu mengundang saya untuk kembali pada sosok demonstran yang satu ini. Soe Hok Gie namanya. Seorang mahasiswa yang terang-terangan memprotes jalannya pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru. Bagaimanapun, Soe Hok Gie dan alam memang sulit dipisahkan. 

Sejak Gie mendirikan MAPALA bersama kawan-kawannya di Fakultas Sastra UI pada 12 Desember 1964, ia terbilang sering mengorganisir kegiatan pendakian ke sejumlah gunung tinggi di Pulau Jawa. Tentunya hal ini mempunyai alasan tersendiri kenapa Sok Hok Gie lebih memilih menghabiskan waktunya dengan alam. 

BACA JUGA  Tambang Harus Tumbang : Suara Mereka yang Dihukum Karena Menolak Perusahaan Ekstraksi Nikel di Haltim

“Apa Alasannya.?” tanya Adi cepat.

Beberapa waktu lalu, saya sempat membaca catatan-catatan yang dipublikasikan oleh Seri Buku TEMPO, yang memuat “Surat-surat yang tersembunyi dari Gie”, salah satu alasannya kenapa dia memilih naik gunung adalah karena Gie muak dengan iklim politik kampus. Dia jenuh dari konflik antar organisasi kemahasiswaan underbow partai-politik di kampusnya pada 1960-an. Karenanya, dia lebih tertarik berkegiatan di alam bebas daripada menyaksikan kawan-kawannya yang saling memperebutkan kursi kekuasaan. 

Penulis : Risal Sadoki

Editor : A. Achmad Yono

Berita Terkait

Memetik Hikmah dari Husra, Petani Jagung yang Sukses Mengolah Lahan Seluas 1,5 Hektar Demi Ekonomi Keluarga
Tambang Harus Tumbang : Suara Mereka yang Dihukum Karena Menolak Perusahaan Ekstraksi Nikel di Haltim
Ternate Membara, Affan Kurniawan dan 11 Warga Maba Sangaji jadi Pemantik
Balada Petani Kangkung Milenial, Menjaga Asa di Tengah Ketidakpastian Harga
Harapan Itu Hilang di Bukit Kasubibi
Prostitusi Menjamur di Kota Rempah
Terbitlah Terang, Datang Kekecewaan
Abu Vulkanik dan Repotnya jadi Wartawan Pemula
Berita ini 236 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 29 Oktober 2025 - 17:07 WIT

Memetik Hikmah dari Husra, Petani Jagung yang Sukses Mengolah Lahan Seluas 1,5 Hektar Demi Ekonomi Keluarga

Kamis, 16 Oktober 2025 - 18:56 WIT

Tambang Harus Tumbang : Suara Mereka yang Dihukum Karena Menolak Perusahaan Ekstraksi Nikel di Haltim

Senin, 1 September 2025 - 20:40 WIT

Ternate Membara, Affan Kurniawan dan 11 Warga Maba Sangaji jadi Pemantik

Senin, 18 Agustus 2025 - 20:54 WIT

Balada Petani Kangkung Milenial, Menjaga Asa di Tengah Ketidakpastian Harga

Senin, 18 Agustus 2025 - 18:04 WIT

Harapan Itu Hilang di Bukit Kasubibi

Berita Terbaru

Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda (Foto Istimewa)

Headline

Pemprov Maluku Utara Siapkan Aparaturnya Ikut ProASN

Selasa, 11 Nov 2025 - 17:01 WIT

error: Konten diproteksi !!