Terbitlah Terang, Datang Kekecewaan

- Editor

Selasa, 15 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Mentari Pagi

Foto Mentari Pagi

Pukul 06.00 Wit, Selasa 15 April 2025, aku memacu sepeda motorku bergegas ke pelabuhan kapal Ferry Bastiong, Ternate, dengan membawa tiga pucuk surat tugas peliputan ke Provinsi Maluku Utara. Tiga lembaga jadi tujuan, DPRD, Dinas PUPR, dan Dinas Perkim. 

Masuk lewat gerbang yang belum dijaga, aku melanjutkan ikut mengantri di loket tiket yang sedikit merepotkan. Sekitar 20 menit lebih tiket sudah dibeli, lalu kupacu kembali sepeda motor untuk naik ke kapal Ferry, lanjut parkir di samping kiri dan beranjak naik di dek satu menuju tempat duduk paling belakang. 

Banyak pegawai Pemprov Maluku Utara yang duduk di deretan kursi belakang bersamaku. Agar memendam masuk angin, maklum pagi-pagi buta harus bergegas ke pelabuhan kapal Ferry, aku memesan secangkir kopi hitam tanpa gula. Tak butuh waktu lama segelas kopi mendarat di atas meja. “Sruuuut” bunyi suara saat bibirku menyeruput kopi pahit buatan awak kapal.

Sambil memandang langit cerah seiring terbitnya mentari, telingaku menangkap nada sumbang yang memekik gendang telinga dan memaksa aku larut dalam minor dawai alunan suara itu.

Suara-suara itu datang dari deretan bangku sebelahku. Ya.. Mereka adalah ASN Pemprov yang aku ceritakan tadi. Mereka meluapkan kekecewaan kepada ibu gubernur gue yang cantik itu. Sambil mendengar percakapan mereka, kunyalakan sebatang rokok. “Huuufff”, asap putih mengepul di udara menambah karbondioksida, sambil ku pandangi dalam-dalam orang-orang yang merayakan kemalangan di hari ini. “Buat apa coba? Tempatnya bukan di sini, ya ampun”.

Salah satu pegawai di depan kanan berbicara sambil menatap ke arahku, suara mesin yang bising berhasil ditutupi dengan prestasi suaranya yang keras, dengan kata-kata yang tajam, ”Kerja gubernur hanya tebar ancaman, masalahnya kita yang bekerja butuh duit,” lantangnya sambil mengutip kembali pernyataan Wakil DPRD Provinsi Maluku Utara, Kuntu Daud, di media online Haliyora.id.

BACA JUGA  Edaran Keluar Lambat, Satu Kapal Ferry Tujuan Taliabu Dilayarkan

Penulis : Muhammad Fajar Djulhijan

Editor : A. Achmad Yono

Berita Terkait

Prostitusi Menjamur di Kota Rempah
Soe Hok Gie, Alam dan Orientasi MAPALA Hari Ini
Abu Vulkanik dan Repotnya jadi Wartawan Pemula
Legenda Telaga Biru, Konon Tercipta dari Air Mata Wanita yang Ditinggal Mati Sang Pacar
Menengok Perilaku Sampah di Kawasan Bandung-Ternate
Bertaruh Nyawa Demi Ilmu, Ini Kisah Heroik Siswa di Kepulauan Loloda Halmahera Utara
Sejarah Singkat Kampung Ramadhan di Desa Fagudu Sula
Berita ini 100 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 27 April 2025 - 18:21 WIT

Prostitusi Menjamur di Kota Rempah

Rabu, 16 April 2025 - 22:06 WIT

Soe Hok Gie, Alam dan Orientasi MAPALA Hari Ini

Selasa, 15 April 2025 - 18:30 WIT

Terbitlah Terang, Datang Kekecewaan

Sabtu, 29 Maret 2025 - 16:39 WIT

Abu Vulkanik dan Repotnya jadi Wartawan Pemula

Minggu, 16 Maret 2025 - 04:49 WIT

Legenda Telaga Biru, Konon Tercipta dari Air Mata Wanita yang Ditinggal Mati Sang Pacar

Berita Terbaru

Headline

Kasus HIV/AIDS di Kota Ternate jadi Temuan Tertinggi di Malut

Senin, 28 Apr 2025 - 21:20 WIT

error: Konten diproteksi !!