Warga mengaku, sejak petang, gerak-gerik camat Pardi yang mendatangi rumah kepala desa Wayabula sudah dicurigai. Pasalnya, pasca kedatangan Camat Pardi di rumah kades, menyusul sejumlah timses paslon Deny-Qubais berdatangan dari beberapa desa sekitar.
“Tadi sore itu camat pergi di kepala desa, terus yang menyusul itu tim-tim sukses DG (Deny Garuda), berarti seakan-akan itu dia kumpul pasukan DG. Makanya masyarakat semua bakumpul kong baribut karena itu,” kata Yakub, salah satu warga sekitar.
Menurutnya, kemarahan warga itu karena kekhawatiran akan adanya upaya praktik politik uang yang nantinya dilakukan atas persekongkolan Camat, Kades Wayabula dengan sejumlah timses Deny-Qubais.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Iya, itu jelas karena tadi kalau dia hanya ke kepala desa saja kan tidak mungkin masyarakat marah. Cuma karena memang torang (kami) lihat tim-tim dari Desa Wayabula dan Desa Bobula muncul di situ,” ujarnya.
Warga tak segera mengambil tindakan kekerasan terhadap Camat Pardi yang diduga melakukan politik praktis di masa tenang. Camat Pardi kemudian diserahkan ke pihak keamanan.
“Torang tidak ambil tindakan kekerasan cuma torang tidak mau dorang berbuat seperti itu. Dorang kan pimpinan masa harus memihak sebelah begitu,” katanya.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya