Roy memaparkan, PT Bhakti Bumi Sentosa (BBS) didirikan dengan fokus pada peningkatan praktik pengelolaan sisa hasil produksi. Entitas ini akan mengolah sisa hasil produksi dari proses HPAL, berupa tailing, menjadi barang-barang bernilai ekonomi, selaras dengan prinsip ekonomi sirkular.
Dengan mengubah sisa hasil produksi menjadi produk bernilai tambah, PT BBS akan berkontribusi pada tujuan keberlanjutan perusahaan dan efisiensi operasional.
Adapun PT Halmahera Persada Lygend (anak perusahaan yang dimiliki langsung sebesar 45 persen oleh PT Trimegah Bangun Persada Tbk) memegang 21.026 saham (kepemilikan 94,24 persen), sementara Hong Kong Blue Whale International Limited memegang 1.285 saham (kepemilikan 5,76 persen).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Roy menyebutkan, PT Cipta Kemakmuran Mitra (CKM) didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dengan memproduksi kapur tohor atau quicklime, salah satu bahan utama yang diperlukan untuk proses pemurnian bijih nikel kadar rendah menggunakan teknologi High-Pressure Acid Leach (HPAL). Unit usaha baru ini bertujuan untuk memastikan stabilitas dan efisiensi pasokan bahan utama ini, sehingga mendukung proses produksi dan efektivitas operasional secara keseluruhan.
“PT Trimegah Bangun Persada Tbk memegang 4.040 saham (kepemilikan 40 persen), sementara Hong Kong Blue Whale International Limited memegang 6.060 saham atau kepemilikan 60 persen,” sebut Roy.
Sebagai informasi, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel merupakan bagian dari Harita Group yang mengoperasikan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi berkelanjutan di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya