Tidore, Maluku Utara- Para petani di Kota Tidore Kepulauan keluhkan harga pupuk bersubsidi yang menurut mereka sangat mahal.
Atas keluhan petani tersebut Komisi II DPRD Tikep menggelar rapat bersama Dinas Pertanian, pada Selasa (05/04/2022), di ruang rapat kantor DPRD.
Ketua Komisi II Murad Polisiri Saat diwawancarai usai rapat mengatakan, Komisi II DPRD melakukan rapat bersama dengan Dinas Pertanian membahas kemahalan pupuk bersubsidi di Tikep.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari pembahasan dengan Dinas Pertanian itu diketahui bahwa penjual pupuk di kios-kios menaikkan haraga pupuk dengan alasan menutupi ongkos transportasi.
Untuk memastikannya, kata Murad, Komisi II berkunjung ke distributor pupuk bersubsidi, yakni CV. Serambi di Kelapa Pendek, Kelurahan Mangga Dua Ternate.
“Terkait biaya transportasi penyaluran pupuk bersubsidi ini kita cek langsung ke CV. Serambi di Kelapa Pendek, Kelurahan Mangga Dua di Ternate. Perusahan yang mendistribusikan pupuk bersubsidi ke Tidore. Pihak distributor bilang tidak ada biaya (ongkos) distribusi atau biaya angkutan transportasi. Bahkan pihak distributor sendiri yang menyalurkan pupuk ke kios-kios di Tikep,” terangnya.
Kata Murad, atas keterangan pihak distributor tersebut diketahui kenaikan harga pupuk oleh penjual di kios-kios dengan alasan menutupi ongkos trasportasi adalah tidak benar. Mereka sengaja menjual di atas harga HET.
Disebutkan, harga HET yang seharunya sebesar Rp 115.000 per karung dijual di kios-kios dengan harga Rp 130-000-150.000 per karung.
“Saya rasa masalah ini harus ditindak oleh aparat keamanan karena anggaran yang didistribusi pemerintah untuk pupuk ini sebesar Rp 24 triliun per tahun,” pungkasnya. (Unu-1)








