Maba, Maluku Utara- Petani kelapa di Desa Saolat dan Desa Minamin Kecamatan Wasile Selatan Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) dipaksa harus bersabar. Pasalnya, dalam tiga bulan terakhir, tanaman kelapa di dua desa itu diserang hama Siksava. Akibatnya, para petani mengalami kerugian yang tidak sedikit di musim panen tahun ini.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Haltim, Saira Adam, kepada wartawan mengatakan kurang lebih 65 hektar lahan perkebunan kelapa di kecamatan tersebut diserang hama mematikan itu. ” Di Desa Minamin itu sebarannya mencapai 50 Hektar dan di Desa Saolat 15 Hektar terserang hama Siksava, itu data yang kita peroleh saat turun ke lokasi,” jelasnya.
Menurut Saira, pihaknya mengetahui kejadian tersebut atas laporan warga kepada Wakil Bupati Haltim, Anjas Taher, sehingga pihaknya diperintahkan untuk bergerak cepat melakukan pendataan serta mencari formula penanganan.
“Saat kita turun memang kondisi kelapa yang ada di sana sangat memprihatinkan, karena hampir semua kelapa terserang, dimana hama sudah menyasar sampai daun sehingga tersisa hanya lidi kelapa saja,” katanya.

Kata dia, penanganan hama tersebut harus segera dilakukan mengingat penyebarannya sangat cepat, sehingga ditakutkan akan menyerang perkebunan kelapa di lokasi lain sekitar dua desa tersebut. “Kelapa bisa mati, karena hama ini memakan semua yang ada bahkan pucuk kelapa, sehingga potensi kematian kelapa sangat tinggi,” ujar Saira
Diakatakan, penyebaran hama di dua desa itu sudah berlangsung selama tiga bulan terakhir, dimana para petani sudah tidak bisa lagi memanen kelapa karena kelapa sudah tidak berbuah seperti biasanya. “Makanya hari ini kita akan koordinasikan ke pak Wakil Bupati, terkait hasil observasi di lapangan dan selanjutnya penanganan akan dilakukan seperti apa,” katanya.
Kejadian tersebut kata dia, termasuk dalam kejadian emergensi dan butuh penanganan ekstra cepat oleh pemerintah daerah. “Untuk dana emergensi tidak ada di kita, makanya kita koordinasikan dulu, memang untuk langkah penanganan manual sudah tidak bisa lagi dilakukan, karena sebaran hama ini sudah sangat besar, butuh injeksi agar lebih efektif,” kata Saira.
Sementara itu, Saira mengungkapkan jika kejadian serupa juga pernah terjadi tahun lalu di Desa Saramake Wasile Selatan, yang mana penanganan dilakukan langsng oleh pemerintah provinsi. (RH-*)