Tobelo, Haliyora
Jembatan di sungai Tiabo patah diterjang banjir, Sabtu (16/01/2021) lalu. Warga dua kecamatan yakni Loloda Utara dan Galela Utara seakan terisolasi.
Pasalnya, jembatan Tiabo adalah satu-satunya penghubung dua kecamatan itu menuju kecamatan lain dan Kota Tobelo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kini, hanya dua alternatif, jika warga ingin ke Tobelo untuk mengurus keperluan. Yakni melalui jalur laut atau menyeberangi sungai Tiabo selebar hampir 100 meter.
Namun, kini jalur laut pun terkendala cuaca buruk, sehingga hanya tinggal satu alternatif yakni menyeberangi sungai, tentunya dengan segala resiko kecelakaan. Meski demikian, tak ada pilihan lain.
Warga desa sekitar sungai Tiabo membuat rakit untuk menyeberangkan warga, tentu dengan pungutan tertentu. Tatapi bukan pungutan itu yang dilihat. Yang penting dapat menyeberangi sungai.
Seperti kejadian pada Jum’at (22/01/2021), seorang ibu muda terpaksa dilarikan dengan mobil ambulance menyeberangi sungai, hendak dirujuk ke Rumah Sakit Tobelo lantaran mengalami kesulitan melahirkan.
Adalah Warni (22), warga desa Salimuli Kecamatan Galela Utara didampingi Rahmi, salah satu petugas Puskesmas Salimuli dengan mobil ambulance menyeberangi sungai Tiabo.
Tubuh lemah Warni terlihat terbaring di atas ranjang ambulance harus ditandu menaiki rakit. Sementara sopir ambulance berusaha menyeberangi sungai.
Rahmi mengaku, awalnya Warni akan dibawa ke Tobelo melalui jalur laut, tetapi kondisi laut lagi bergelombang (cuaca buruk), terpaksa dibawa melalui jalur darat.
“Tadi torang mau bawa Warni lewat laut, tapi kondisi laut lagi berombak jadi terpaksa pake ambulance menyebrang kali (sungai) ini,” ujar Rahmi. (Fik-1)