Ternate, Haliyora
Koperasi Perikanan Santo Alvin Pratama (No. 73/BH/XXXI/XII/2015), sebagai salah satu Eksportir Ikan Tuna rutin mengekspor ikan ke Singapura.
Dalam bulan Oktober ini sudah dua kali melakukan pengiriman ikan tuna sebanyak 2 ton ke Singapura. Bahkan ada permintaan lagi 400 kg ikan tuna dari mitra mereka di negara Singapura itu, namun gagal dikirim, lantaran saat ini di negara Singapura masih lockdown.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal ini disampaikan Menejer produksi Koperasi Santo Alvian Pratama, Muhammad Fadli Hamsa kepada Haliyora, Selasa (27/10/2020).
“Dalam bulan ini kami sudah dua kali mengekspor ikan tuna ke Singapura sebanyak 2 ton. Minggu ini rencana ada pengiriman 400 kg tuna atas permintaan mitra kami di Singapura tapi batal lantaran masih lockdown di sana (Singapura, red),”ungkap Fadli.
Muhammad Fadli Hamsa juga mangakui terdapat ketidaknormalan cuaca, tapi hal itu bukan faktor penentu yang singnifikan pada produksi hasil tangkapan nelayan serta Ekspor Ikan Tuna.
Sejauh ini, sambung Fadli, meski keadaan cuaca kadang tidak menentu namun pasokan ikan tuna dari nelayan masih normal. Per hari dipasok 300 kg.
“Masih normal, masih sama dengan lalu-lalu. Sedangkan faktor kegagalan mengirim (ekspor) ikan ke Singapura juga bukan karena faktor animali cuaca melainkan lantaran Covid-19,”ujarnya.
Fadli mengaku, kurang lebih sudah tiga bulan terakhir sejak Agustus Koperasi Perikanan Santo Alvin Pratama melakukan mengekspor ikan tuna ke Singapura. Ikan tuna yang diekspor adalah pasokan nelayan Maluku Utara.
“Ikan yang diekspor kurang lebih berjalan 3 bulan ini, terhitung dari Agustus lalu, merupakan ikan yang didapatkan dari para nelayan di Muluku Utara,”pungkasnya. (Jul-1)