Weda, Maluku Utara – Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) terus menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Dalam tiga tahun terakhir, tercatat total 136 kasus, namun sebagian kasus ini tidak tercatat dalam Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA 2.1), menandakan adanya ketimpangan data yang perlu segera ditangani.
Koordinator Surveilans Imunisasi dan Penanggung Jawab Program HIV, Irwan Halek, mengungkapkan bahwa kasus HIV/AIDS terus meningkat seiring dengan peningkatan skrining dan pelacakan di fasilitas kesehatan setempat. Skrining dilakukan secara rutin terhadap kelompok populasi berisiko tinggi, seperti ibu hamil, warga binaan lapas, lelaki seks lelaki (LSL), waria, pasien TBC, dan pekerja migran.
Meskipun sudah ada upaya yang cukup signifikan dalam pendataan, Irwan menyoroti adanya masalah pada sistem pencatatan. Pada Februari 2024, Klinik IWIP mencatat 8 kasus baru HIV/AIDS, namun hanya 5 yang terdata dalam SIHA. Beberapa pasien bahkan menolak pengobatan, yang berisiko memperburuk penyebaran virus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Data yang dikirim IWIP di Januari 2025 tercatat 20 orang, namun yang terinput hanya 11 orang. Di Februari 2024, 8 orang ditemukan, tetapi yang tercatat hanya 5. Hal ini disebabkan karena proses update data yang belum selesai,” jelas Irwan dalam wawancara pada Jumat (14/3/2025).
Halaman : 1 2 Selanjutnya