Adapun hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan dari Maluku Utara, yang menjadi produk unggulan untuk ekspor, antara lain kopra, cengkeh, pala, dan ikan laut. Sayangnya, meskipun produk-produk tersebut dipasarkan ke luar negeri, hasil ekspornya tercatat milik daerah lain.
“Kedepan, kita harap Maluku Utara bisa melakukan hilirisasi sendiri, memiliki industri yang mampu mengolah bahan baku kami menjadi produk siap ekspor,” tambah Sherly.
Kendati demikian, gubernur menegaskan bahwa saat ini yang dibahas adalah perdagangan antara Maluku Utara dan Jawa Timur, bukan ekspor. Meskipun transaksi perdagangan antara kedua provinsi menunjukkan defisit, dimana Malut membeli lebih banyak barang dari Jawa Timur, Sherly berharap nantinya produk-produk Maluku Utara yang bernilai tambah akan meningkat sehingga neraca perdagangan antara kedua provinsi menjadi lebih seimbang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Untuk sementara, kita belum berbicara soal ekspor, kita lebih fokus pada perdagangan antar provinsi. Apa yang kita beli dari Jawa Timur dan apa yang kita kirimkan ke sana masih belum berhubungan dengan ekspor, kita masih mengalami defisit perdagangan,” jelasnya.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya