Menurut Ali, Partai Gerindra sebagai partai penguasa, dan tidak mungkin partai penguasa lalu dibilang ecek-ecek (kecil-kecil).
“Kenapa saya katakan demikian, kita ingat betul bahwa pada pemilihan gubernur di era pertarungan antara Abdul Gafur dan Thaib Armaiyn itu, yang menjadi pemenang dua kali adalah Abdul Gafur. Tetapi apa, dua kali Abdul Gafur sebagai pemenang dan dua kali itu Abdul Gafur tidak di lantik. Namun yang dilantik adalah Thaib Armaiyn. Itu karena apa, partai penguasa berada di Thaib Armaiyn,” ungkapnya.
“Dengan demikian, SB-JADI akan dilantik menjadi bupati dan wakil bupati Pulau Morotai tahun 2024,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal yang sama disampaikan oleh Ketua DPC Partai Gerindra Pulau Morotai, yang juga jurkam SB-JADI, Irwan Soleman.
“Perlu saya sampaikan bahwa Pilkada di Pulau Morotai, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, tidak akan diam untuk mengawal dan memenangkan pertarungan SB-JADI,” kata Irwan.
“Jadi menang saja tidak dapat lantik, apalagi kalah.Jadi kalau kekuasaan campur tangan maka yang kalah juga tetap menang,” sambungnya.
Irwan bilang, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak akan mengikhlaskan Morotai dipimpin oleh para koruptor, tidak akan menginginkan Morotai dipimpin oleh para penyuap, dan tidak akan mau Morotai dipimpin oleh para kapitalisme dan para nepotisme.
“Jadi pemimpin yang bersih itu hanya Syamsuddin Banyo dan Judi Dadana. Sehingga perlu saya tegaskan lagi bahwa pada tahun 2011 Rusli-Weni terpilih itu karena ada partai kekuasaan. Begitu juga dengan almarhum Benny Laos dan Hi. Asrun Padoma, terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati pada tahun 2017 itu karena ada Jokowi dan Partai kekuasaannya yakni PDI-Perjuangan,” katanya.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya