Menjawab hal tersebut, Sashabila Mus menyebut bahwa petani dan nelayan merupakan tulang punggung peradaban dan program yang diusung pasangan SAYA TALIABU adalah program menuju Taliabu yang Mandiri, Unggul, Damai dan Adaptif dalam segala bidang termasuk bidang Pertanian dan Nelayan.
“Saya memiliki keyakinan bahwa petani dan nelayan kami adalah tulang punggung peradaban, bukan sekedar tulang punggung ekonomi. Karena dari sumber kehidupan pertanian dan perikanan tidak sedikit anak-anak bisa sekolah, kesehatan bisa di akses, infrastruktur juga dianggap investable pantas atau layak karena dilihat adanya perkembangan,” ungkap Sasha.
Lanjut Sasha, kenapa Sasha-La Ode harus mengutamakan kemandirian, keunggulan dan adaptif karena dalam 10 tahun terakhir bukan hanya di Indonesia, tapi di dunia banyak sekali terjadi perubahan ekonomi yang begitu dinamis. “Jadi memang dibutuhkan bukan masalah ketahanan pasar saja, tapi ketahanan para petani berubah sesuai dengan perkembangan yang ada,” sebutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Sasha, pasar di Taliabu aksesnya masih sangat terbatas, lantaran belum adanya keseriusan dan perencanaan untuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat secara detail terutama pemerintah daerah melalui bidang terkait.
“Mohon maaf sekali tapi saya harus jujur melihat Badan Promosi Daerah belum bekerja secara maksimal, padahal tugas mereka adalah memastikan bahwa produk produk asli daerah bukan hanya soal tambang itu memiliki pasar dan dan pembeli supaya ada perputaran ekonomi yang lebih cepat,” singgungnya.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya