Gajah mati meninggalkan gading. Manusia mati meninggalkan nama.
Peribahasa itu pantas disematkan kepada Drs. Hi. Syamsir Andili atau lebih populer disapa Ko Syam. Beliau adalah tokoh yang disegani dan dihormati banyak kalangan, baik kawan maupun lawan. Beliau pernah menjabat Walikota Ternate selama dua periode pada 1999-2010 dengan menoreh segudang prestasi. Kini Ko Syam telah tiada. Beliau tutup usia pada, Jumat (24/01/2020) selepas shalat subuh. Kepergian Ko Sam banyak meninggalkan kenangan. Sejumlah kalangan mendeskripsikan Ko Syam sebagai sosok yang patut diteladani.
“di beberapa momentum strategis sy pernah bersama sama beliau, beliau bgt bersahaja dan berwibawa tetapi tetap…
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikirim oleh Santrani Abusama pada Kamis, 23 Januari 2020
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Maluku Utara, Santrani Abusama juga punya cerita kenangan tentang almarhum Ko Syam. Di mata Santrani, Samsir Andili adalah pribadi yang bersahaja, sederhana namun berwibawa. Almarhum Ko Sam juga pintar mengadaptasikan diri terhadap lingkunganya.
Jika bersama anak-anak, beliau mengikuti gaya dan irama anak-anak. Di lain waktu terlihat seperti aktivis muda, kala bersama aktifis. Ketika berada diantara para sepuh, jadilah beliau seperti orang tua. Karakter seperti itu, menurut Santrani, membuat Ko Sam diterima semua kalangan dan mampu berkomunikasi dengan siapa saja. Dengan begitu, Ko Sam dapat memahami psikologi serta menangkap aspirasi masyarakatnya.
Sebagai pemimpin, sambung Santrani, Ko Syam tidak pernah marah, sebaliknya selalu menebar senyum. “Itu juga membuat Ko Syam dihormati dan disegani, baik kawan maupun lawan,” ujar Ketua MPW Pemuda Pancasila Maluku Utara itu.
Komitmen keummatan beliau terhadap urusan masyarakat, sambung Santrani, tidak diragukan lagi. Beliau selalu melakukannya dengan niat yang tulus, tanpa pamrih. “Rani (Santrani, red), kalau mau jadi orang besar, ngana (kamu) harus ikhlas berbuat. Jangan dulu bicara kepentingan, luruskan dulu ngana pe niat, begitu petuah Ko Syam kepada saya di satu kesempatan,” cerita Santrani.
Ada lagi satu nasihat dari Ko Sam yang tak pernah dilupakan Santrani. “Torang (kita) samua akan terseleksi secara alami,” ucap Santrani mengenang. “Kalimat singkat tersebut sangat membekas di hati saya dan tidak akan terlupakan. Bahkan pesan tersebut saya selalu sampaikan di setiap momen pertemuan,” ungkap rani (sapaan akrabnya).
Selain itu, Ko Syam dinilai sebagai pemimpin yang mau dan mampu menyiapkan calon generasi pemimpin di masa depan. Banyak tokoh-tokoh muda saat ini lahir dan besar di tangan Samsir Andili.
“Kalau mau jujur, lahirnya tokoh-tokoh muda calon pemimpin sekarang ini adalah hasil sentuhan tangan bijak serta binaan Ko Sam. Saya sendiri memulai karir PNS dari beliau. Selamat Jalan Ko Sam. Selamat jalan sang orang tua bijak. Selamat jalan Bapak Pembangunan,” pungkas Kadis PU Provinsi Maluku Utara. (tim)