Boikot Jalur Bandara, Gas Airmata Bubarkan Aksi Kopra

- Editor

Senin, 19 November 2018 - 18:11 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ternate, Haliyora.com

Aksi ribuan mahasiswa yang duduki ruas jalan keluar masuk bandara Baabullah Ternate, tepatnya di depan Universitas Khairun (Unkhair) Ternate kampus Akehuda, Senin (19/11/2018) yang menyuarakan tentang anjloknya harga jual kopra yang dianggap menyengsarakan warga tani di Maluku Utara (Malut), berujung dengan kericuhan.

Dianggap menyebabkan kemacetan selama berjam-jam dan menggangu aktifitas pengendara untuk keluar masuk Bandara, ribuan massa aksi yang tergabung dalam Koalisi Perjuangan Rakyat (Kopra) itu dipaksa bubar pihak kepolisian yang menjaga keamanan aksi tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Amatan Haliyora.com, sebelumnya pihak kepolisian telah meminta untuk menyelesaikan aksi tersebut lewat hearing. Namun, massa aksi yang tergabung dari berbagai elemen gerakan dan kampus itu tidak berniat untuk berhenti melakukan aksi yang meminta agar pemerintah daerah dan pusat untuk menaikan harga Kopra itu.

BACA JUGA  2 Pengedar Narkoba Kembali Diringkus Dit Resnarkoba Polda Malut

Saling dorong pun terjadi antara Kepolisian dan pengunjuk rasa yang mengakibatkan insiden baku lempar antara dua pihak dimana polisi kemudian melepaskan gas air mata untuk memecah konsentrasi massa.

[artikel number=5, tag=”kopra,unjras,mahasiswa” ]

Kapolres Kota Ternate, Kapolres Kota Ternate, AKBP Azhari Juanda saat dikonfirmasi wartawan usai membubarkan aksi di depan mengatakan, niat kepolisian ingin melakukan hearing untuk mencari solusi, tapi massa aksi rupanya tidak mau dan tetap melakukan perlawanan.

BACA JUGA  Tagih Janji, Ribuan Massa Kopra Unjras Aksi Bisu

“Kasihan juga dengan para pengguna jalan lain yang beraktifitas melalui lajur jalan menuju Bandar tersebut jadi terganggu jugakan,” katanya.

Azhari mengaku, sebenarnya pihak kepolisian tidak ingin melepaskan gas air mata atau membubarkan paksa massa aksi. “Tapi karena massa tidak mau dimediasi maka langkah yang diambil kepolisian adalah melepaskan gas air mata agar tidak memboikot jalan lagi,” tutupnya. (fir)

Berita Terkait

Kasus Kayu dan Tambang Ilegal di Tikep Masuk Tahap I
Begini Langkah Polresta Tidore Atasi Peredaran Miras di Wilayahnya
Polres Haltim Bina Petani Cap Tikus ke Gula Aren, Minta Peran Pemda
Polisi Kembali Ungkap Kasus Prostitusi Online di Sofifi
Jelang Natura dan Pemilu, Polres Haltim Mulai Berlakukan Jam Operasional Kafe
Awasi Aliran Kepercayaan, Tim Pakem Kejari Haltim Gelar Rakor
Kejari Sula Kembali Digoyang, Warga Pohea Desak Kejati Malut Ambil Alih Kasus Masjid An-Nur
Ribuan Liter Miras di Haltim Disita Polisi, Wakapolres Ungkap Jalur Peredarannya
Berita ini 44 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 4 Desember 2023 - 23:12 WIT

Pekerjaan Kawasan Kuliner di Ternate Target Tuntas Akhir Desember

Senin, 4 Desember 2023 - 22:34 WIT

Plt Sekda Morotai : Gaji Aparat Desa yang Ditunggak Bukan 4 Bulan Tapi 1 Bulan

Senin, 4 Desember 2023 - 22:29 WIT

DPRD Ternate Setujui Kenaikan Tarif Retribusi Parkir

Senin, 4 Desember 2023 - 22:04 WIT

Kantor Gubernur Malut Pastikan Jabatan AGK-YA Berakhir 31 Desember 2023

Senin, 4 Desember 2023 - 21:56 WIT

Duh, Penghujung Akhir Jabatan Gubernur AGK Rombak Kabinet Lagi

Senin, 4 Desember 2023 - 21:46 WIT

Hari Keenam Kampanye, Bawaslu Halsel Belum Terima Laporan Pelanggaran

Senin, 4 Desember 2023 - 21:29 WIT

Pengumuman Hasil Seleksi PPPK di Halsel Tunggu BKN

Senin, 4 Desember 2023 - 21:19 WIT

Pesan Terakhir Gubernur AGK ke Dinas PUPR Malut

Berita Terbaru

Kepala Dinas Perhubungan Kota Ternate Mochtar Hasyim

Headline

DPRD Ternate Setujui Kenaikan Tarif Retribusi Parkir

Senin, 4 Des 2023 - 22:29 WIT

error: Konten diproteksi !!