Sofifi, Maluku Utara – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku Utara (Malut) dinilai tidak cukup memiliki kemampuan merumuskan tema yang menjadi problem pembangunan daerah, dan membaca dinamika pembangunan ekonomi sebagai bahan debat untuk para calon gubernur dan wakil gubernur.
Penilaian ini dimaksudkan bahwa rumusan tema debat tidak hanya berkutat pada penggunaan istilah, tetapi sinkronnya antar subtema, antar tema dan tema besarnya dengan kondisi Maluku Utara sebagai bahan debat yang nantinya menjadi materi pendidikan politik bagi pemilih serta menjawab kebutuhan pemilih di wilayah Maluku Utara.
Dosen Ekonomi Universitas Khairun Ternate, Mohtar Adam mengatakan, tema debat pada sesi pertama yang diangkat KPU Malut yaitu Penguatan Daya Saing Ekonomi Daerah Melalui Pengembangan Sosial Budaya bagi Mohtar. Tema ini kata Mohtar, memiliki korelasi positif terhadap perekonomian Maluku Utara yang merubah wajah ekonomi Maluku Utara berbasis pertanian menjadi Provinsi Industri di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya