Sofifi, Maluku Utara- STQ Nasional ke XXVI di Sofifi telah berlangsung ditandai pembukaannya pada Sabtu malam (16/10/2021).
Pada acara pembukan tersebut ada sejumlah masalah yang dikeluhkan tamu undangan. Mulai dari masalah tamu undangan yang tidak mendapatkan tempat duduk, jaringan internet yang buruk, listrik sering padam serta penjemputan khafila yang terlambat.
Bupati Halmahera Selatan Usman Sidik bahkan meminta Gubernur untuk mengevalusasi Panitia Daerah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menanggapi semua keluhan bahkan kritikan keras atas masalah tersebut, Ketua Panitia Daerah Salmin Janidi, melalui pesan WhatsAap yang disebarkan ke grup Media Center STQ, Minggu (17/10), mengatakan, hanya soal tempat duduk saja gubernur diminta mencopot dirinya dari ketua panitia.
“No problem, bagi saya jabatan bukan harus dielus, disanjung dan dihormati. Bagi saya kritikan publik sangat baik untuk perbaiki kinerja. Biarkan saya menjadi korbannya, yang penting teman-teman tersenyum, ramah, sopan, familiar menghadapi tamu-tamu Allah. Mereka penghafal Qur,an dan Hadits, jangan sampai kita terlena dengan adegan yang dimainkan di luar sana, lalu kita lelap dan tidur pulas, lalai dalam tugas melayani, biar saya menanggung cacian, makian, dan dikerdilkan publik, tapi kita harus ikhlas melayani tanpa menepuk dada sukses atau berhasil,” tulis Salmin.
Selanjutnya, Salmin menyerahkan kepada publik, khafilah dan para tamu menilai, karena menurutnya, jauh lebih baik dan lebih arif jika masing-masing memotret diri dalam bekerja untuk mensukseskan STQ. ”Allah akan mencatat setiap keringat yang bercucuran tanpa harus teriak sana sini. Mari kita seukseskan STQ untuk Sofifi bangkit dan Maluku Utara Sejahtera 2024,” imbuhnya.
Sementara, Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara Samsudin A. Kadir, kepada Haliyora, Senin (18/10/2021), mengatakan, semua kritik dan keluhan yang disampaikan oleh tamu, peserta dan masyarakat itu menjadi bahan evaluasi buat panitia daerah agar lebih baik lagi. “Makanya kami panitia daerah sudah mengevaluasi untuk dibenahi, semoga lebih baik lagi,” tutur Syamsudin.
Dikatakan, banyak tamu VIP yang tidak mendapatkan tempat duduk saat pembukaan, itu hanya persoalan tehnis. “Itu hanya masalah tekhnis, karena dalam acara seperti ini biasanya yang diundang lima tapi yang datang lebih dari itu, karena kalau gubernur yang diundang tapi kadang bupati dan pejabat lain juga ikut, makanya panitia kadang kecolongan. Masa mereka sudah datang kita tidak layani. Mereka kan pejabat juga,” ungkapnya.
Samsudin menjelaskan, semua undangan VIP berkumpul di pelabuhan Residen Ternate, namun karena jumlahnya banyak sehingga tidak diangkut sekaligus oleh kapal cepat, yang lain menunggu. Dari situlah terjadi keterlambatan sebagai tamu VIP ke arena. sementara kursi sudah terisi semua. “Tapi Alhamdulillah Acara Pembukaan berjalan lancar. Namun demikian kami panitia tetap meminta maaf,” imbuhnya. (Sam-1)