Maba, Maluku Utara- Pemerhati pendidikan, Wiiam Ambeua minta Pemerintah Daerah Halmahera Timur (Haltim) melalui Dinas Perhubungan memberikan perhatian serius atas fasilitas angkutan Bus sekolah bagi para siswa SMP Negeri 3 Wasile Haltim. Pasalnya, para siswa saat pergi mapun pulang sekolah harus menumpang truck.
Wiliam Ambeua, kepada wartawan, Kamis (07/10/2021), mengatakan para siswa terpaksa menumpangi truk karena terbatasnya angkutan bus sekolah untuk melayani para siswa di wilayah itu. “Memang ada satu buah bus mini, tapi kapasitas muatnya tidak seberapa, makanya terpaksa para siswa harus mencari alternatif lain, bahkan kebanyakan harus jalan kaki,” jelas Wiliam
Ia menambahkan, para siswa justru menempuh jarak yang sangat jauh jika pergi maupun pulang sekolah karena mayoritas desa-desa tetangga tidak tersedia sekolah SMP. “SMP terdekat adalah SMP Negeri 3 Wasilei di Desa Nusa Jaya Ekor, Kecamatan Wasilei Selatan. Sementara para siswa kebanyakan tinggal di beberapa desa sekitar yang jarak tempuhnya sekitar 5-7 km seperti Desa Loleba, Jikomoi, Waijoi, Saolat, dan Desa Minamin yang jaraknya ke Desa Nusa Jaya Ekor (SMP) sekitar 5-7 km,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan kondisi seperti itu, menurut Wiliam, moda transportasi khusus untuk siswa menjadi kebutuhan vital. ”Kondisi ini kan sudah lama berlangsung. Saya sendiri sudah rasa waktu masih sekolah. Jadi kalu sopir truck berbaik hati lalu mau memberikan tumpangan, maka kita bisa naik truck, baik pergi maupun pulang sekolah, kalau tidak ya jalan kaki. Jadi menurut saya hal ini menjadi kebutuhan penting. Untuk itu Pemda harus menyediakan bus sekolah berkapasitas besar untuk melayani para siswa pergi pulang sekolah,” tutur Wiliam.
Terpisah, Kepala Bidang perhubungan Darat, Dinas Perhubungan Haltim, Hairuddin mengakui, pihaknya sudah menyediakan dua unit bus sekolah untuk melayani siswa di wilayah Wasile Selatan, namun memang bus tersebut berkapasitas kecil.
“Jadi dua bus itu, satu untuk melayani siswa di Desa Saramake hingga Desa Nanas dan satu unitnya lagi melayani mulai dari Desa Saolat hingga Desa Ekor. “Tapi memang bus sekolah yang kita geser ke sana itu kapasitasnya kecil sehingga tidak mampu memuat siswa dengan jumlah yang banyak itu,” jelas Hairudin
Hairudin berjanji akan memprioritaskan pengadaan bus sekolah untuk melayani para siswa secara maksimal. “Pengadaan Bus sekolah ini sudah jadi prioritas kami untuk menjawab kebutuhan para siswa di kecamatan Wasile Selatan. Tahun ini kami telah mengajukan permintaan ke Kementrian Perhubungan namun belum direalisasikan. Tetapi pasti kita tetap dorong, karena ini kebutuhan siswa. Tahun depan juga akan kita ajukan permintaan serupa. Mudah-mudahan bisa direalisasi agar memudahkan para siswa bersekolah,” harapnya. (RH-1)