Halsel, Haliyora
Empat bulan sudah Kantor Desa Mano Kecamatan Obi Selatan Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), dipalang masyarakat. Aktivitas pelayanan dipindahkan ke Rumah Kepala Desa.
Kades Mano, Fahrudin Lamanca, saat ditemui Haliyora, Minggu (11/10/20) mengatakan, kantor desa dipalang warga terhitung 4 Bulan. Pemalangan ini berawal pasca penetapan jumlah penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Tahap Pertama dengan jumlah penerima 136 Kepala Keluarga (KK).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Namun pada saat penyaluran timbul konflik dan berujung aksi demonstrasi mahasiswa dan masyarakat membuat kantor Desa dipalang tanpa alasan yang jelas,”ungkap Fahrudin.
Diungkap Fahrudin, setelah penyaluran BLT tahap pertama per KK Rp 600.000, hingga kini penyaluran tahap dua per KK Rp 300.000 belum bisa disalurkan, terkendala rapat perubahan APBDes belum juga dilaksanakan. “Karena kondisi Desa dan Kantor Desa belum dapat digunakan, pencairan DD tahap III 20 persen belum dapat dicairkan,” jelasnya.
Kata Fahrudin, Pemalangan Kantor desa terkesan disponsori oleh rival politiknya saat pemilihan Kades 2018 lalu, dengan sengaja mempermasalahkan penyaluran BLT.
Kecurigaan ini semakin kuat ketika masyarakat yang melarang pembukaan palang dikantor desa merupakan kelompok oposisi yang kalah pada Pilkades Mano 2018 lalu.
Upaya Komunikasi dan konsultasi telah diupayakan, akan tetapi, masyarakat yang berada di kelompok oposisi tidak mau berdamai dan membuka palang di kantor desa.
Kaur TU Pemdes Mano Suwandi Kaimudin juga membenarkan bahwa sudah 4 Bulan Kantor desa dipalang oleh masyarakat. Sehingga pelayanan Desa dibuka di rumah pribadi Kades.
“Torang sangat berharap pihak keamanan dan Pemda Halsel juga turut andil membantu sehingga pelayanan publik di desa kembali aktif seperti biasa,” pintanya. (Asbar-2)