Labuha, Haliyora.com
Dua Ratus (200) Kepala Keluarga (KK) Pengungsi korban Gempa Bumi di Desa Dowora Kecamatan Gane Barat Selatan Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), mengalami kekurangan Bahan Makanan maupun persediaan air minum.
Kalamun Ilyas salah satu pengungsi korban gempa Tahun 2019 kemarin, mengatakan bahwa ratusan warga yang mengungsi diatas gunung sudah mulai kekurangan bahan makanan. Selain itu, warga hanya mengharapkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan air minum di tenda-tenda pemgungsian berbulan-bulan lamanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau makanan tetap kekurangan, untuk air kalau hujan alhamdulillah air banyak tapi kalau tidak hujan masyarakat tetap beli dari BUMDES 15 Ribu per drum, ditambah dengan biaya angkutan ke tempat pengusian 10 ribu jadi 25 ribu rupiah per drum,” ungkapnya kepada wartawan, Minggu (08/03/2020), pukul 11.43 Wit.
Kalamun yang juga menjabat Kepala Sekolah SMK Perikanan Global Pratama Halsel di Desa Dowora, mengaku banyak warga yang sakit di tenda pengungsian, bahkan ada seorang lansia yang meninggal. Dia menuding hal ini akibat dihentikannya bantuan dari pengungsian dari beberapa bulan kemarin. Yang lebih disesalkan lagi, uang tunai Rp. 500 ribu per KK dari pusat yang dijanjikan Pemda sampai saat ini belum disalurkan.
“Sakit sampai sekarang ada. Bulan kemarin dan Minggu lalu ada yang meningal karna sudah lansia. ini akibat dihentikannya bantuan dari Pemda,” ketus lelaki yang mengaku rumahnya ikut rusak saat gempa tahun kemarin.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halsel Daud Jubedi, saat dikonfirmasi mengakui bahwa bantuan Pemda berupa bahan makanan dan minuman untuk pengungsi korban Gempa sudah distop dari Bulan desember 2019 lalu. Akan tetapi kata dia, dalam waktu dekat Pemda akan berusaha untuk mendistribusikan kembali bahan makanan dan muniman ke desa-desa terdampak gempa. “bantuan sudah di Stop dari Desember 2019 kemarin,”akunya.
Terkait Uang Tunai yang akan diberikan kepada Pengungsi dengan kategori rumah rusak berat, Daud mengaku seluruhnya belum didistribusikan. Karena menunggu pembuatan buku tabungan bagi 1.201 warga yang akan menerima bantuan tersebut.
“ itu semua belum dapat karena kita masih menunggu proses pembuatan rekening di Bank karena banyak yaitu 1.201 Buku tabungan yang dibuka di Bank BRI. Insya Allah minggu depan sudah selesai dan buku tabungannya akan diserahkan oleh Bupati langsung secara simbolis kepada para pengungsi. Bantuan tunai ini terhitung dari Bulan agustus 2019 sampai januari 2020,” pungkasnya. (liken)