Sofifi, Maluku Utara – Masalah pendidikan di Provinsi Maluku Utara semakin mengkhawatirkan dengan terungkapnya angka anak tidak bersekolah (ATS) yang mencapai 35 ribu. Data ini berasal dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik), yang mencakup tingkat pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Utara, Abubakar Abdullah, menyatakan bahwa jumlah anak putus sekolah tersebar dalam berbagai tingkatan usia hingga tahun 2025.
“Angka 35 ribu itu mencakup semua tingkatan pendidikan,” ungkap Abubakar, Rabu (8/10/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Abubakar menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan angka putus sekolah ini, antara lain, faktor ekonomi, sebaran sekolah yang tidak merata, daya tarik lapangan kerja, serta budaya masyarakat yang kurang mendukung pendidikan. “Faktor-faktor ini secara teoritik berpengaruh terhadap angka putus sekolah,” tambahnya.
Halaman : 1 2 Selanjutnya








