Bahkan itu lebih baik lagi kalau kita mendapatkannya lebih dari yang telah dipangkas. Jadi itu adalah strategi yang kita bangun untuk menyikapi masalah tersebut. Saya kira itu hal yang biasa saja, hanya saja pelaksanaanya lebih terkonsentrasi pada capaian visi negara, maka program-program yang akan dibuat maka kita harus berkoordinasi dengan mereka agar supaya pembangunanya lebih cepat,” sambungnya.
Lebih lanjut menurut Samsudin, meskipun terdapat pengurangan TKD sebesar Rp 700 miliar lebih, pihaknya tetap berkomitmen untuk memprioritaskan belanja pegawai serta anggaran untuk pendidikan, kesehatan, dan pelayanan dasar.
“Jadi anggaran yang dipangkas itu sebesar Rp 700 miliar lebih, yang tadi kita rancang sebagai pendapatan ternyata telah mengalami penurunan sebesar itu, jadi APBD yang awalnya kita rancangan Rp 3,5 triliun, bisa jadi tersisa Rp 2,7 triliun,” tutupnya. (RS/Red)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT