GOSOWONG – Sejak berdiri pada 28 April 1997, PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) selalu menjadi bagian penting dalam industri pertambangan Indonesia. Berdasarkan Kontrak Karya yang ditandatangani bersama Pemerintah Indonesia, NHM mengoperasikan Tambang Emas Gosowong yang terletak di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara.
Setelah 28 tahun beroperasi, NHM telah mencatatkan segudang prestasi yang membanggakan.
Tak hanya sukses dalam produksinya, NHM juga memberikan kontribusi nyata bagi negara. Total pembayaran kewajiban NHM kepada Pemerintah Republik Indonesia telah mencapai angka fantastis sebesar USD 1,1 miliar atau sekitar Rp 18,34 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tidak berhenti di situ, NHM juga memberikan sumbangsih besar kepada PT Aneka Tambang Tbk (Antam) melalui distribusi dividen yang melebihi USD 300 juta atau setara Rp 4,97 triliun. Jika dihitung secara keseluruhan, kontribusi NHM kepada Indonesia selama 28 tahun mencapai USD 1,4 miliar atau sekitar Rp 23,31 triliun.
Perjalanan pertambangan NHM dimulai dengan operasi tambang terbuka di Gosowong pada Juli 1999. Seiring berjalannya waktu, NHM bertransformasi dengan mengadopsi metode penambangan bawah tanah, yakni kombinasi antara metode cut & fill dan stoping dalam mengembangkan produktivitasnya.
Sebagai perusahaan pertambangan yang mengelola wilayah kerja seluas 29.622 hektar, NHM kini dimiliki mayoritas oleh PT Indotan Halmahera Bangkit (75%) dan sisanya oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam) sebesar 25%. Selama lebih dari dua dekade, NHM menunjukkan konsistensinya dalam menerapkan operasional pertambangan profesional dengan tata kelola
yang baik.
Sederet sumbangsih nyata di atas mencerminkan wujud dedikasi dan kontribusi PT Nusa Halmahera Minerals dalam mendukung pembangunan Indonesia melalui sektor pertambangan yang dikelola secara bertanggung jawab. NHM bukan hanya tentang menambang emas, tetapi juga tentang memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat dan negara. (NHM/Redaksi)