Ternate, Maluku Utara – Pengamat ekonomi dari Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Dr Mukhtar Adam menyoroti tekanan harga barang konsumsi yang mencekik keluarga muslim yang menyelenggarakan Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah atau 2025 Masehi pada Maret lalu.
Menurutnya, fenomena ini tidak hanya merupakan gagalnya pemerintah daerah mengatasi problem pangan, tetapi juga diikuti dengan permainan pasar setiap Ramadhan yang didesain untuk menciptakan kelangkaan sebagai bagian dari optimalisasi laba oleh para pedagang, yang memanfaatkan kelemahan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga barang konsumsi.
“Perilaku pemerintah yang tradisional dengan menggelar pasar murah yang diikuti dengan pengecekan harga di pasar hanyalah kamuflase dari kelemahan menyusun ekosistem pangan dalam menjaga stabilitas harga. Walaupun didukung oleh Bank Indonesia melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), tak cukup mampu menjaga ‘drakula’ penghisap kantong rakyat yang makin terserap dalam kemiskinan dan rendahnya tabungan rakyat akibat dari harga yang terus mencekik konsumsi rumah tangga,” ungkapnya, Selasa (08/04/2025).
Halaman : 1 2 Selanjutnya