Sofifi, Maluku Utara – Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut) kembali melanjutkan pembangunan infrastruktur Bandara Loleo, dan pelabuhan peti kemas di Provinsi Maluku Utara,
Dua mega proyek ini adalah peninggalan masa pemerintahan mantan Gubernur Abdul Gani Kasuba dan Wakil Gubernur M. Al Yasin Ali. Adapun untuk pelabuhan peti kemas masih dalam tahap perencanaan, sementara bandara Loleo, Tidore Kepulauan, pembangunannya sudah mulai berjalan dengan tahapan pembebasan lahan dan land clearing.
Untuk anggaran pembangunan bandara Loleo, pemerintah menaksirkan menelan biaya sebesar Rp 7,6 triliun. Sementara lahan yang dibutuhkan seluas 400 hektar. Saat ini, lahan yang sudah dibebaskan yaitu seluas 200 hektar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Maluku Utara Sarmin M. Adam menyampaikan, untuk pembangunan infrastruktur bandar udara Loleo diharapkan harus dilanjutkan, karena fondasi awal sudah dibangun oleh mantan gubernur sebelumnya. Hanya saja dari sisi dokumen, Bappeda hanya ingin memastikan ada keterkaitan dengan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sehingga itu menjadi pentolan.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya