Daruba, Maluku Utara – Gegara status di Facebook, Aljufri Husen Umar (26), warga Desa Ngele Ngele, Kecamatan Mororai Selatan Barat, Pulau Morotai menjadi korban pemukulan yang dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK).
Penganiayaan itu buntut dari tulisan Aljufri di Facebook yang menyoroti aksi penebangan pohon secara liar.
“Jika kami tidak membela orang lain ketika hak mereka di injak-injak, siapa yang akan membelamu ketika hakmu di injak-injak. Dan saya kira yang tebang ini trd (tidak) ada kemanusiaan sama sekali,
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ngoni (kalian) talalu (terlalu) diktator eee ampong eee sampe so talalu. (ampun..sudah sangat terlalu).” tulis Aljufri dalam akun Facebooknya.
Penganiayaan terhadap Aljujri terjadi pada Minggu (03/03) lalu, saat dirnya baru tiba dari Kota Ternate. Sesampainya di pelabuhan, dia diseret dan dipaksa masuk kedalam sebuah minibus oleh sejumlah OTK. Dia lalu lalu dibawa ke sebuah penginapan di Daruba.
“Ketika tiba di pelabuhan Morotai ada seseorang memegang tangan saya dan mengatakan adik ini ngana (kamu)?, kemudian dia memukul mulut saya dan menyeret saya ke dalam oto (mobil) warna putih,” ungkap Aljufri, Kamis (7/3/2024).
Di penginapan tersebut, cerita Aljufri, dia diinterogasi soal postingannya di Facebook itu sambil melayangkan pukulan beberapa kali ke badan dan wajahnya.
Halaman : 1 2 Selanjutnya