Sanana, Maluku Utara- Dunia sepak bola tak asing bagi warga masyarakat Kepulauan Sula terutama bagi anak-anak muda. Sudah beberapa pemain ternama dicetak kabupaten ini.
Sebut saja, legenda pesepakbola Timnas Indonesia era 80-90 an, Ely Idris, lalu ada legenda Persiter Ternate 80-90-an, Mohtar Umamit (Alm), kemudian mantan pemain Timnas yang masih aktif bermain di liga Indonesia, Risky Pora. Ada juga nama Rizal Umanailo. Rizal maupun Rizky Pora adalah dua pemain bola yang sama-sama merumput di Barito Putra, klub asal Kalimantan Selatan yang berbasis di Banjarmasin.
Percaya atau tidak, dari sekian pesepakbola khususnya pemain asal Kepulauan Sula, nama M. Ali Koroy mungkin terasa asing bagi publik Maluku Utara umumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ibarat bunga yang baru mekar, pemuda asal Fatcei Kecamatan Sanana ini bisa berbangga hati mencatat namanya untuk disandingkan dengan pesepakbola sekelas Risky Pora ataupun Rizal Umanailo, dua pesepakbola asal Kepulauan Sula yang sudah mentereng.
Ali baru saja resmi meneken kontrak baru bersama Persikabo untuk musim 2022, klub asal Jawa Barat yang bermain di liga I. Sebelumnya, putra dari Hadijah dan Olong Koroy itu pernah menapaki karirnya bersama Persipa Pati, klub asal Jawa Tengah pada musim 2021 lalu. Di Persipa Pati, pria kelahiran Sanana, 18 September 2001 ini tidak sendirian, dia bersama tiga pemain muda lainnya asal Maluku Utara, yaitu, M. Ahya, Rifai Hi. Marsi, dan Faris Y. Suaib.
Kepada Haliyora, Ali Koroy mengisahkan, berawal dari impian sejak kecil menjadi seorang pesepakbola lantas tak membuat Ali sekadar jadi pemimpi. Dia berusaha menempa dirinya dengan latihan keras hingga mengikuti latihan saat masih mengenyam pendidikan di bangku sekolah dasar.
Tak sia-sia, latihan yang dilakukan secara rutin ini membuatnya terlihat menonjol di lapangan bola. Dia pernah bersekolah di di Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Maluku Utara di Sofifi.
Kian hari, mentalitas serta performanya di lapangan membuat kelihaiannya bertambah matang . Beberapa kontespun telah dilaluinya. Mulai dari bermain di piala Gubernur Maluku Utara, Popda, Porprov hingga di liga III Indonesia.
“Awal mula karirnya, saya pernah sekolah di PPLP, ikut piala Gubernur, Popda, dan Porprov dan sempat bermain di Liga III, perjuangan juga cukup panjang akan tetapi dengan sabar akhirnya saya bisa sampai di titik ini,” kisah Ali, alumni SMAN 8 Akekolano Tidore Kepulauan itu.
Kata Ali, prestasi yang diraihnya itu juga tak lepas dari dukungan dan doa kedua orang tuanya termasuk tiga saudaranya.
“Sebelumnya saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada kedua orang tua saya, keluarga dan orang-orang baik yang selalu mendukung saya hingga berada di titik ini dan ini impian saya,” akuinya.
Tak mau sukses sendiri, winger muda Persikabo ini lantas mengajak kepada seluruh pemuda di Kepulauan Sula terutama pemuda Desa Fatcei agar bekerja keras sambil berdoa untuk mengejar impian mereka.
“Saya juga ingin mengajak teman-teman saya yang ada di Sula terutama Desa Fatcei, semangat dan terus berlatih tidak ada kata terlambat selagi kita masih mau berusaha,” harapnya.
Kisah M. Ali Koroy bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja, bahwa untuk meraih mimpi dibutuhkan usaha yang panjang, tapi selalu ada hasil yang bisa dicapai. Kini saatnya kamu yang beranikan diri mengambil langkah untuk mewujudkan impian itu. ( Sarif-2)