Halsel, Maluku Utara- Dinas Perumahan dan Pemukiman Rakyat (Disperkim) Halmahera Selatan meminta agar perahu nelayan di sekitar pantai Mongga, Desa Labuha, Kecamatan Bacan segera dipindahkan, karena akan dibangun Tugu Zero Point.
Namun hingga saat ini perahu-perahu nelayan tersebut belum juga dikosongkan dari area tersebut.
Para nelayan bertahan di lokasi tersebut sambil berharap Pemda menyiapkan lokasi baru untuk tambatan perahu, sehingga semua tertata dan tertib dipindahkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Itu disampaikan Munir, salah satu nelayan asal Kampung Baru, Kecamatan Botanglomang saat ditemui Haliyora, Kamis, (19/05/2022).
Munir mengatakan, alasan mereka masih bertahan di sekitar pantai yang akan dibangun Tugu Zero Point karena masih merasa nyaman, dan aman dari ombak kala musim angin selatan, juga karena sudah puluhan tahun tempat itu dijadikan tempat parkiran motor laut.
Selain sudah puluhan tahun menjadi tempat parkiran motor laut, kata Munir, tempat itu juga selama ini menjadi satu-satunya pengguna transportasi laut dari Pulau Mandioli dan Botanglomang bepergian.
“Jadi bukan cuma perahu nelayan terparkir di area kawasan proyek Tugu Zero Point, tapi dari dulu wilayah ini juga merupakan akses penghubung warga di Pulau Mandioli dan Botanglomang bepergian menggunakan kapal motor antar jemput penumpang,” terangnya.
Munir juga mengungkapkan bahwa dirinya bersama nelayan lain tidak berniat bertahan di area tersebut atau mau melawan pemerintah.
“Kami para nelayan tetap mendukung program pembangunan pemerintah, namun Pemda juga harus mendengar keluhan dan permintaan nelayan. Tidak ada maksud kami melawan pemerintah dengan tetap bertahan di situ. Kami masih ada di situ karena belum ada tempat untuk mengamankan perahu kami. Kami tidak tau mau pindah ke mana,” imbuhnya.
Munir menyebutkan, nelayan yang berlabuh di area yang dijadikan proyek pembangunan Tugu Zero Point itu berasal dari Pulau Mandioli yakni dari Desa Waya, Lele, Indong, Tabamoi, Tabalema, Yoyok, Lelengusu, Bobo, Pelita, Kampung baru, Sawanakar dan Prapakanda.
“Jadi kami hanya minta ada solusi dari Pemda. Kami berharap Pemda Halsel juga memikirkan kepentingan nelayan dan akses penghubung warga. Kalau bisa upayakan lokasi baru sebagai tempat parkir perahu nelayan, karena jika tak ada tempat berlabuh yang disediakan Pemda, bagaimana nasib nelayan dan warga di Pulau Mandioli dan Kecamatan Botanglomang,” ujarnya. (Asbar-1)