Akademisi Soroti Rencana Pemprov Ajukan Pinjaman : Bisa Jadi Masalah

- Editor

Senin, 14 Februari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dr. Mu'ammil Sunan, SE., M.P.M. AP

Dr. Mu'ammil Sunan, SE., M.P.M. AP

Sofifi, Maluku Utara- Akademisi Unkhair Ternate, Dr. Mu’amil Yusuf menilai pinjaman pemerintah Provinsi Maluku Utara ke PT. Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI), sebesar Rp 350 miliar pada tahun 2020-2021 gagal dimanfaatkan dengan baik sehingga pada tahun 2021 PT. SMI hanya bisa mencairkan anggaran pinjaman sebesar Rp 178 miliar dangan jangka waktu pengembalian selama 3 tahun.

Menurut Dr. Mu’ammil, seharusnya pekerjaan proyek yang dibiayai melalui dana pinjman itu diselesaikan tepat waktu, karena pembiayaannya melalui dana pinjaman bukan APBD.

“Jadi siapa saja yang melakukan pinjaman ya harus memanfaatkan semaksimal mungkin, sehingga pekerjaan itu selesai tepat waktu, karena nilai pinjamannya cukup fantastis,” kata Muammil saat dimintai pendapat via telpon, Jum’at (11/02/2022).

Yang menjadi masalah, sambung Mu’ammil, pinjaman tersebut nantinya dikembalikan melalui APBD, sementara APBD itu bukan hanya bayar hutang, akan tetapi membiayai semua kegiatan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD), sehingga kalau dana pinjamanan itu tidak dimanfaatkan dengan baik maka yang rugi adalah Pemprov sendiri.

Dosen Ekonomi ini juga mengatakan, Pemprov Malut juga tidak memiliki perencanaan keuangan dan proyek dengan baik. Sementara saat ini ada informasi Pemprov dan Deprov mau kembali mengajukan pinjaman lanjutan ke PT. SMI.

BACA JUGA  PLN UP3 Tobelo Resmikan SKPLU Guna Layani Kebutuhan Pengguna Kendaraan Listrik

“Yang ada saja bermasalah malah mau pinjam tambah. Menurut saya kontraktornya harus dievaluasi. Kenapa dia tidak bisa selesaikan pekerjaannya tepat waktu. Jadi kontraktornya yang harus dievaluasi,” kata Muammil.

Mu’ammil menyarankan agar Pemprov Malut jangan dulu melakukan pinjaman, karena jika dipaksakan maka akan menjadi masalah baru. “Kalau mau proyek itu berjalan dengan baik maka yang perlu dilakukan adalah cari kontraktor yang benar, jangan pake kontraktor asal-asalan. Masalah seperti ini sering terjadi di setiap daerah di Maluku Utara,” pungkasnya. (Sam-1)

Berita Terkait

Utang Pemkot Ternate Sebesar Rp 64 Miliar 
Meski Surplus US$723,75 juta, Nilai Ekspor Malut pada Desember 2024 Turun
Ini Progres Pekerjaan Multiyears di Halmahera Selatan
OPD Pengelolaan PAD Kota Ternate Minim Inovasi
Tahun Ini, Pemkot Ternate Bangun Tambatan Perahu Pelabuhan Hiri
Dinas Koperasi dan UMKM Malut Sambut Baik Program MBG, Kadis : Kita Tunggu Juknis
Warga Akehuda Keluhkan Batang Pohon Dibiarkan Tergeletak di Jalan Raya
Polisi Tahan 3 Pelaku Rudapaksa Siswi SMP di Halsel, Kasusnya Naik ke Tahap Penyidikan
Berita ini 164 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 15 Januari 2025 - 22:19 WIT

Utang Pemkot Ternate Sebesar Rp 64 Miliar 

Rabu, 15 Januari 2025 - 22:04 WIT

Meski Surplus US$723,75 juta, Nilai Ekspor Malut pada Desember 2024 Turun

Rabu, 15 Januari 2025 - 22:01 WIT

Ini Progres Pekerjaan Multiyears di Halmahera Selatan

Rabu, 15 Januari 2025 - 21:55 WIT

OPD Pengelolaan PAD Kota Ternate Minim Inovasi

Rabu, 15 Januari 2025 - 21:25 WIT

Tahun Ini, Pemkot Ternate Bangun Tambatan Perahu Pelabuhan Hiri

Berita Terbaru

Headline

Utang Pemkot Ternate Sebesar Rp 64 Miliar 

Rabu, 15 Jan 2025 - 22:19 WIT

Progres Pekerjaan Multiyears di Halmahera Selatan

Headline

Ini Progres Pekerjaan Multiyears di Halmahera Selatan

Rabu, 15 Jan 2025 - 22:01 WIT

Headline

OPD Pengelolaan PAD Kota Ternate Minim Inovasi

Rabu, 15 Jan 2025 - 21:55 WIT

error: Konten diproteksi !!