Bobong, Maluku Utara- Ruas jalan di samping kantor Bupati Taliabu tergenang air setinggi kurang lebih satu meter. Kondisi seperti itu sering terjadi saat musim hujan dan itu sudah berlangsung kurang lebih tiga tahun terakhir.
Padahal, ruas jalan tersebut merupakan jalur utama menuju kantor Bupati, kantor Polsek Taliabu Barat, dan Kantor Urusan Agama (KUA) Taliabu Barat.
Akibat genangan air setinggi kurang lebih satu meter tersebut, kini jalur itu tidak dapat dilalui kendaraan maupun pengguna jalan lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kondisi tersebut sering dikeluhkan warga namun hingga sekarang belum juga mendapat perhatian Pemda Taliabu.
Ruslan, salah satu warga Desa Bobong kepada Haliyora mengatakan, selama tiga tahun terakhir ruas jalan utama menuju beberapa kantor itu sering digenangi air hingga ketinggian kurang lebih satu meter ketika musim hujan. Tetapi kurang dipedulikan pemerintah.
“Di jalan itu sudah tiga tahun ini sering kebanjiran kalau musim hujan. Genangan air hingga mencapai kurang lebih satu meter, sehingga tidak bisa dilalui pengguna jalan, padahal itu jalur utama menuju kantor bupati, dan Kantor Polsek serta KUA Talibau Barat. Ini bentuk ketidakpedulian Pemda,” ungkap Ruslan, Sabtu (17/07/2021)
Ruslan juga mengungkapkan, genang air di jalur tersebut sudah memakan korban warga pengguna jalan, meski bukan korban jiwa tetapi kendaraan mereka rusak. “Mungkin waktu mau melintasi jalan tersbut sebelumnya tidak tau kalau ada genangan air yang cukup dalam, sehinga mereka terjebak dan kendaraannya rusak,” beber Ruslan.
Ruslan berharap agar pemda secepatnya mencari solusi mengatasi kondisi jalan tersebut. “Skali-skali pak bupati lihat kondisi jalan itu saat tergenang air, agar mencari solusi untuk mengatasinya. Jangan sampai airnya sudah meluap masuk kantor bupati baru kaget,” kata Ruslan.
Pantauan Haliyora pada jalur tersebut, sebagian rumah warga di samping jalan juga terendam banjir. Mereka mengatakan, kalau musim hujan dan terjadi banjir, jalur itu tidak dapat dilalui. “Nanti musim panas dan air sudah kering baru bisa lewat jalan itu,” kata salah satu warga yang tidak bersedia menyebut namanya.
Sementara, hingga berita ini dipublis, Kadis PUPR belum dapat dihubungi karena masih berada di luar daerah, sedangkan Kepala Bidang Bina Marga dihubungi via telpon namun nomor kontaknya tidak aktif. (Ham-1)