Tobelo, Haliyora
Pasca dilanda banjir pada 16 Januari 2021 lalu, masyarakat Desa Bailengit, kecamatan Kao Barat mengalami masalah baru, yakni kekurangan air bersih. Pasalnya, pipa saluran air bersih hanyut diterjang banjir
Warga mengaku kesulitan mencari sumber air bersih untuk dikonsumsi dan keperluan rumah tangga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelum diterjang banjir, warga desa Bailengit mengkonsumsi air bersih melalui jaringan pipa air minum yang dibangun program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) Kabupaten Halmahera Utara tahun 2020.
“Sekarang ini kami kesulitan mencari sumber air bersih untuk dikonsumsi dan kebutuhan rumah tangga lainnya,” ungkap Adolfina, salah satu Warga Setempat kepada Haliyora, Senin (25/01/2021)
Adolfina mengatakan, pipa induk sepanjang 100 meter hanyut, pipa yang lainnya juga mengalami kerusakan, hingga saat ini kurang lebih 100 KK warga desa Bailengit kesulitan mendapatkan air bersih.
Torang belum dapat solusi untuk kebutuhan persediaan air bersih, hanya berharap bantuan air mineral,” jelasnya.
Sementara, ketika konfirmasi terpisah, Ningsi, salah satu petugas Pansimas Wilayah Kao Barat mengaku pihaknya baru mengetahui pipa air bersih di desa Bailengit hanyut terbawa banjir.
“Kami baru tau ada pipa putus dan hanyut terbawa banjir,” ujar Ningsi via telpon, senin (25/1/2021).
Kata Ningsi, untuk perbaikan, pihaknya belum mengetahui, apakah dianggarkan kembali melalui Hibah Air Minum Pedesaan (HAMP), sementara pekerjaan proyek air bersih di Desa Bailengit sudah 100 persen selesai.
“Proyek Pamsimas air bersih di Bailengit suda 100 persen selesai, jadi kami juga belum tau, apakah ada dianggarkan kembali untuk mengganti dan memperbaiki pipa yang hanyut dan rusak itu atau tidak,” pungkas Ningsi. (Fik-1)