Ternate, Haliyora.com
Hati-hati, jangan sembarang berkelakar atau mengutip candaan orang kemudian mengunggah di akun media sosial, kalau tidak berhati-hati, anda bisa berurusan dengan polisi.
Itu karena sudah ada kejadian. Adalah Ismail Ahmad (41), warga Kabupaten Kepulawan Sula, Provinsi Maluku Utara berurusan dengan aparat kepolisian Polres Kepulauan Sula, hanya karena mengutip gurauan almarhum Gus Dur (Adurrahman Wahid). Presiden ke-4 Indonesia tentang Polisi Jujur, kemudian memposting di akun Facebook.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikutip tirto.id, pada 17 Juni 2020, Ismail dalam postingan mengutip gurauan mantan ketua PBNU, K.H. Abdurrahman Wahid tentang polisi jujur yang sudah beredar luas di media beberapa tahun lalu.
Dalam candaannya Gus Dur mengatakan, di Indonesia hanya ada tiga polisi Jujur yaitu Polisi Tidur, Patung Polisi dan Polisi Hugeng (mantan Kapolri, red).
Mungkin merasa tersinggung atau menganggap nama institusi kepolisian dicemarkan dengan unggahan itu, maka pada Selasa (16/06/2020) Ismail dipanggil ke kantor polisi setempat.
Di kantor polisi, Ismail diperiksa dan ditanyai apa motifnya mengunggah candaan Gus Dur itu.
Setelah dirasa cukup, Ismail disuruh meminta maaf serta terbuka pada konfrensi pers yang digelar di kantor polisi saat itu.
Tindakan aparat kepolisian Sula tersebut mendapat respon keras dari Ketua GP Anshor Maluku Utara, Salim Taib.
Kata dia, tindakan aparat kepolisian Sula sangat berlebihan. Kepolisian Sula harusnya banyak baca. Gurauan Gus Dur itu bukan barang baru. Di banyak literature juga mengutip lelucon Gus Dur.
“Maka kalau mau diproses, Gus Dur-lah yang diproses. Jadi silahkan polisi Sula bangunkan almarhum Gus Dur dari kubur lalu diproses, tanyakan beliau apa motifnya ,”ujar Salim gusar.
Salim bercerita, suatu malam ia pernah bermimpi menyaksikan Gus Dur ditanya malaikat tentang siapa polisi jujur di Imdonesia. Lalu Gus Dur menjawab sama persis dengan guyonannya itu. Gus Dur menjawab di Indonesia hanya ada tiga polisi jujur, yaitu polisi tidur, patung polisi dan polisi Sugeng. Mendengar jawaban Gus Dur, malaikat tertawa terbahak-bahak sambil berkata “siddik” (benar), engkau Gus Dur.
Ketua GP. Anshor dan juga Gusdurian Maluku Utara itu berharap Kapolda Maluku Utara melakukan pembinaan internal terhadap anggotanya.
“Ucapan Gus Dur itu hendaknya dijadikan pelajaran, internalisasi nilai-nilai kejujuran di jajaran kepolisian, seperti ucapan mantan Kapolri Jend. (Pol) Tito Karnavian pada peringatan Haul Gus Dur 2018 lalu,”imbuh Salim (Red)