Ternate, Haliyora.com
Pemulangan dua warga ber-KTP Ternate bersama 12 warga Halut dari Bacan, Kabupaten Halsel oleh Gugus Tugas Covid-19 setempat, pada Rabu (17/06/2020) lewat pelabuhan Babang masih menuai protes.
Setelah Ketua DPRD Kota Ternate, Muhajirin Bailusy mengecam tindakan Pemda Halsel yang dinilai berlebihan, serta mengancam akan melakukan hal yang sama terhadap semua penumpang kapal dari Halsel, kini pemerintah Kota Ternate angkat Bicara lewat Sekretaris Daerah Kota Ternate, Jusuf Sunya.
Dikonfirmasi Haliyora.com lewat whatsApp pada, Jumat (19/6/2020) Sekkot Ternate mengatakan sependapat dengan ketua DPRD Kota Ternate Muhajirin Bailusy.
“Statement pa Ketua DPRD itu sudah tepat. Sikap pemerintah Halsel seharusnya lebih manusiawi, karena tidak mungkin orang ke Halsel tidak ada tujuan. Masyarakat yang bepergian tentunya memiliki urusan yang penting apalagi melintasi lautan, pasti mereka masih lelah, jadi jangan sampai pemerintah itu menyusahkan rakyat, ”tandasnya.
Kata Sekkot, memang setiap pemerintah berupaya menghindari terjadinya tracking, tetapi untuk pelayanan rakyat, Pemda harus lebih arif.
“Kasihan mereka, sudah berlayar jauh-jauh, sudah lelah baru di kembalikan itu artinya tidak manusiawi tindakan tersebut,” kecam Jusuf.
Oleh karena itu, sambung Jusuf, sinergitas dan kerjasama antara Kabupaten/Kota untuk penanganan Covid-19 itu penting.”Selama masyarakat mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, saya rasa tidak apa-apa,” pungkas Jusuf. (Sam)