Meski begitu, Rizal menilai kebijakan pemangkasan TKD tentu memiliki sisi positif. “Saya pikir pemerintah pusat punya niat baik, tetapi dengan kondisi seperti ini, saya bahkan berpikir bahwa RPJMD perlu direviu kembali,” ujarnya.
Menurutnyal, beberapa indikator dalam RPJMD 2025–2029 tidak dapat berjalan maksimal akibat kondisi keuangan yang tidak normal.n “RPJMD yang telah disahkan itu disusun berdasarkan asumsi kondisi keuangan yang normal. Sekarang, karena terjadi pemangkasan, otomatis instrumen penggerak capaian indikator menjadi lumpuh karena tidak ada kegiatan di OPD teknis,” jelasnya.
Ia menambahkan, indikator dalam RPJMD harus disesuaikan dengan kondisi aktual anggaran. “Artinya, indikator perlu disesuaikan dengan kegiatan yang tidak terakomodasi di APBD masing-masing dinas. Kalau tidak, nanti di akhir tahun saat penyampaian LKPJ di DPRD, bisa jadi banyak indikator yang tidak tercapai,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rizal menegaskan, Pemerintah Kota menargetkan revisi RPJMD akan diusulkan ke DPRD pada bulan Desember 2025. “Ditargetkan Desember sudah kami usulkan ke DPRD untuk ditinjau kembali. Hampir di semua aspek akan disesuaikan, tergantung urgensi dan ketersediaan anggaran yang ada, serta indikator yang telah ditetapkan,” pungkasnya. (RFN/Red2)
Halaman : 1 2








