Morotai, Maluku Utara- Dinas Pariwisata melalui Bidang Ekonomi dan Kreatif melakukan kegiatan pelatihan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pariwisata.
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan pelayanan maksimal kepada wisatawan.
Kegiatan yang sarannya para pelaku usaha homestay dan pondok wisata itu diikuti sebanyak 40 peserta, berlangsung di Jababeka Resort, Rabu (26/10/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan yang sama sebelumnya dilakukan Dispar dalam empat bulan terakhir dengan sasaran pelatihan para pelaku usaha di bidang pariwisata, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), dan masyarakat.
Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Pulau Morotai, F. Revi Dara, dalam sambutannya pada acara pelaatihan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pariwisata pada Rabu (26/10/2022) itu mengatakan, pelatihan pengelolaan homestay dan pondok wisata yang dilaksanakan saat ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam rangka pengembangan SDM di sektor pariwisata.
“Pengembangan SDM pariwisata ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme pengelola homestay dan pondok wisata dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada wisatawan,” jelas Revi.
Menurutnya, perubahan paradigma dalam pemasaran homestay dan pondok wisata tidaklah sulit bagi pelaku usaha, sebab infastruktur pendukung utama pemasaran seperti jaringan internet sudah cukup memadai tersedia di Morotai.
“Tantangan dan hambatan dalam pengelolaan homestay dan pondok wisata di Pulau Morotai saat ini adalah SDM. Pengelolaan homestay harus memberikan service excellent kepada wisatawan sehingga mampu mempengaruhinya untuk kembali menggunakan jasa yang ditawarkan. Untuk itu dengan pelatihan diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada pelaku usaha komestay dan pondok wisata terkait tata kelola yang baik dan benar,” ujar Revi.
Terpisah, Kadispar Pulau Morotai, Qalbi Rasyid, saat memberikan keterangan kepada wartawan berharap agar kegiatan ini dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi pengelola homestay yang ada di Pulau Morotai, terutama di desa-desa yang mengelola homestay.
“Jadi dengan pelayanan ini diharapkan peserta dapat meningkatkan kapasitas kompetensinya,” imbuh Qalbi.
Qalbi menyebut terdapat 200 homstay yang tersebaar di Moroti, yakni di Pulau Rao, Desa Galo-Galo, Kolorai dan beberapa desa lainnya. “Homestay-homstay itu dikelola langsung oleh masyarakat pemilik rumah yang rumahnya dianggap dijadikan tempat tinggal (tempt inap). Jadi satu kamar atau dua kamar disiapkan untuk tamu yang datang dengan fasilitas-fasilitas standar, tapi modelnya tidak seperti hotel, yang penting bersih dan ada kamar mandinya,” terang Qalbi.
Sementara, ketua panitia pelaksana pelatihan SDM Priwisata kegiatan, Rusli Ismail menyampaikan, pelatihan ini dilaksanakan selama tiga hari mulai tanggal 26-28 Oktober 2022 dengan peserta seanyak 40 orang.
“Peserta terdiri dari unsur organisasi, perangkat daerah, praktisi pengusaha akomodasi serta akademisi. Kegiatan ini dibiayai dari Dana Alokasi Khusus Non-fisik Bidang Pelayanan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia tahun 2022,” jelas Rusli. (Tir-***)